Pelayanan Tuhan Yesus mendapat tanggapan positif. la memperlihatkan kuasa-Nya di tempat ibadat, juga rumah Simon dan Andreas. Pelayanan-Nya tidak hanya mengenai keselamatan jiwa dan roh, tetapi juga tubuh dari sakit penyakit serta gangguan kuasa kegelapan. Dalam kebesaran-Nya, Tuhan Yesus bersedia datang untuk menyembuhkan ibu mertua Simon yang sakit demam (ay.30).
 
Pelayanan yang dilakukan Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan. Pelayanan khotbah tidaklah lebih besar dari yang diakonia. Keduanya sama penting. Tuhan Yesus dengan kuasa-Nya mengajar kebenaran firman yang membuat banyak orang takjub (ay.22). Begitu juga dengan kuasa-Nya, Tuhan Yesus menyembuhkan mereka yang sakit dan mengusir banyak setan dari tubuh manusia. Pelayanan Tuhan Yesus benar-benar diakonia yang berdampak luar biasa. Orang satu kota datang untuk memperoleh pelayanan kasih dari Tuhan Yesus. Orang-orang bersedia berlelah-lelah dan menunggu dengan sabar, karena percaya Tuhan Yesus pasti menolong mereka. Sakit dilenyapkan. Kuasa setan dihancurkan.
 
Di tengah ancaman kesehatan karena pandemi global, kita butuh campur tangan Tuhan Yesus menyembuhkan yang sakit. Pelayanan gereja dalam ibadah Minggu secara daring, perlu juga diimbangi dengan pelayanan diakoni karitatif maupun transformatif. Sebagai murid-murid Tuhan Yesus, kita dapat mendoakan yang sakit dengan menelepon langsung atau dengan video call. Berdoa buat saudara-saudara kita yang butuh kesembuhan tubuh, jiwa dan roh. Tak lupa, kita membantu komisi pelkes jemaat atau satgasda Covid-19 tingkat Mupel untuk meringankan beban saudara-saudara yang mengalami kesulitan ekonomi. Kita tidak boleh hidup bagi diri sendiri. Sebaliknya kita harus aktif melayani sesama dengan menerapkan protokol kesehatan. Kuasa Tuhan Yesus menyertai kita dalam pelayanan kasih bagi sesama.