MINGGU ADVEN II
Selasa, 8 Desember 2020

Renungan Pagi

GB. 284 : 1 – Berdoa

MENGASIHI DAN BUKAN MENGHAKIMI

Matius 12 : 9 – 15a

Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat (ay. 12)

Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan duka mendalam. Data per 4 Agustus 2020, total pasien di Indonesia yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 5.302 orang dan 70.237 pasien dinyatakan sembuh. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan memastikan, bahwa ketersediaan rumah sakit masih mampu untuk menampung pasien Covid-19. Mereka yang sakit perlu disembuhkan. Kita percaya pemerintah terus mengupayakan yang terbaik bagi keselamatan warga masyarakat.
 
Orang Farisi terus memata-matai pelayanan Tuhan Yesus. Mereka mengajukan pertanyaan dengan tujuan menyaIahkan-Nya. “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” begitu kata orang Farisi. Jawaban Yesus jelas dan tegas: Boleh! Jangankan menyembuhkan orang sakit, terhadap domba yang jatuh dalam lobang pada hari Sabat saja harus ditolong. Domba yang hanya satu ekor itu harus segera diselamatkan. Hari Sabat tidak boleh menghalangi perbuatan baik termasuk menyembuhkan yang sakit. Tuhan Yesus tidak hanya menjelaskan kehendak Allah. la juga memperlihatkan kasih Allah dengan menyembuhkan orang yang tangannya mati sebelah. Jawaban Tuhan Yesus begitu telak. Hari Sabat sama seperti hari-hari Iainnya, menjadi kesempatan berbuat baik terhadap sesama yang menderita, dan bukan ajang menghakimi, apalagi membiarkan sesama menderita.
 
Upaya pemerintah menanggulangi pandemi global kadang terhalang pola pikir sempit dari sebagian warga masyarakat. Mereka menolak tenaga kesehatan melakukan tes cepat atau tes usap. Yang Iain, mengusir petugas medis tinggal dalam lingkungan mereka. Beberapa keluarga mengambil paksa anggota keluarganya, agar tidak dimakamkan di kuburan khusus. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk berbuat baik dengan cara mengikuti anjuran pemerintah: menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak sosial. Bersama kita berdoa, supaya kuasa Tuhan Yesus menyembuhkan semua pasien yang dirawat, melindungi tenaga kesehatan dalam tugasnya dan menghibur saudara-saudara yang berduka.

GB. 284 : 2, 3

Doa : (Tuhan Yesus tolonglah saudara-saudara yang sakit dan mohon lindungilah semua tenaga medis, agar mereka selamat dalam tugasnya)

MINGGU ADVEN II
Selasa, 8 Desember 2020

Renungan Malam

KJ. 79 : 1, 2 – Berdoa

BERTOBAT KARENA YESUS

Matius 12 : 38 – 42

Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! (ay. 41)

Pengakuan atas karya pelayanan Tuhan Yesus mendapat tantangan keras dari pemuka agama Yahudi. Mujizat dan pengajaran Tuhan Yesus yang sudah dialami banyak orang belum cukup bagi ahli-ahli Taurat dan orang Farisi mengakui dan menerima Tuhan Yesus sebagai Mesias (baca Mat.2:4-6). Mereka membutuhkan tanda atau perbuatan ajaib (Yun.: semeion) yang dapat langsung didemonstrasikan Tuhan Yesus.
 
Tuhan Yesus tidak memenuhi permintaan mereka. la tahu isi hati dan pikiran mereka. la menyebut mereka sebagai orang-orang yang jahat dan tidak setia. Hanya tanda nabi Yunus yang tinggal di perut ikan selama tiga hari tiga malam, yang akan diperlihatkan Tuhan Yesus saat kematian-Nya tiba. Tuhan Yesus jelas melampaui Yunus dalam pemberitaan firman dan Salomo dalam hal hikmat. Kuasa Tuhan Yesus sangat jelas ketika kematian dikalahkan dan kehidupan kekal dianugerahkan. Inilah tanda sejati yang Tuhan Yesus lakukan agar manusia menanggapinya dengan sungguh-sungguh dan hidup dalam pertobatan. Artinya, percaya pada kasih Tuhan Yesus yang menebus dosa dan menyelamatkan manusia dari penghukuman Allah.
 
Kebanyakan orang berusaha memahami siapa Yesus menurut pikiran dan harapan mereka. Sukar bagi elit agama Yahudi percaya, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Tanda ajaib atau mujizat bukan jaminan seseorang bertobat. Kedegilan kadang masih bercokol. Pertobatan seseorang tidak harus terjadi karena pengalaman spektakuler, seperti sembuh dari kanker atau selamat ketika terjadi tabrakan maut. Pertobatan semacam itu bukan cara yang dikehendaki Tuhan Yesus. la mau kita bertobat, karena percaya pada karya salib dan sepenuhnya yakin janji hidup kekal. Bertobatlah, karena kasih Tuhan Yesus. Lakukan saja, maka hidup kita dipenuhi karya-Nya yang besar. Mau mukjizat? Bertobat dulu!

KJ. 79 : 3

Doa : (Tuhan Yesus, mohon ampuni kami, jika terlalu banyak menuntut mukjizat. Kami percaya kasih-Mu selalu membuat hidup aman dan tenteram)

Scroll to Top