MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA
Rabu, 8 September 2021

Renungan Pagi

KJ. 417 : 1 – Berdoa

TETAP BERHARAP KEPADA-NYA

1 Raja-Raja 17:17 – 19

“Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?” (ay. 18)

Setelah mengalami pertolongan dan pemeliharaan Tuhan secara ajaib, janda Sarfat kembali menghadapi ujian yang berat yaitu anaknya jatuh sakit dan sekarat. “…sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi” (ay. 17). Keadaan ini membuat janda Sarfat itu menjadi panik, kecewa bahkan putus asa serta marah. Ia menyalahkan Elia dan berkata, “Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?” (ay. 18). Elia dihadapkan dengan situasi sulit. Di sisi lain ia bersyukur karena telah dibawa TUHAN kepada sebuah pengalaman indah di tepi sungai Kerit. Saat itu Elia malah mendapat luapan kemarahan dan kekecewaan janda di Sarfat.

Namun demikian, Elia tidak mundur atau lari meninggalkan keluarga yang sedang kecewa dan menyalahkannya itu. Elia membawa persoalan berat ini kepada Tuhan. Ia berkata, ”Berikanlah anakmu itu kepadaku”. Sesudah itu ia berseru kepada TUHAN, katanya, “Ya TUHAN, Allahku! Apakah Engkau menim-pakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?“ (ay.19-20).

Ada yang mengesankan dalam situasi seperti itu, yaitu ketena-ngan Elia. Dalam situasi mendesak itu pun Elia tidak pernah goyah. Ia berdiri teguh dan diam di balik tirai Allah. Ia memakai imannya dan dengan percaya diri menggunakan kuasa dari Tuhan. Itulah bentuk kerendahan hati yang terbaik dari apapun.

Kadangkala, Tuhan memang sengaja menempatkan kita di satu situasi sulit. Kemudian menekan sampai kita berpikir, bahwa dalam situasi itulah kedaulatan-Nya bekerja. Dalam situasi mendesak, sering kita semakin dekat kepada-Nya, bahkan begitu dekat. Kita mungkin tidak menyadari bagaimana hal itu bisa terjadi. Namun demikian, lewat ujian demi ujian, kita dituntun mengenal kuasa-Nya.

KJ. 417 : 7

Doa : (Ya Bapa, tolong kami untuk tetap percaya dan berharap akan pertolongan-Mu yang tidak akan pernah terlambat)

MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA
Rabu, 8 September 2021

Renungan Malam

KJ. 383 : 1 – Berdoa

MEMPERCAYAI-NYA DALAM SEGALA KEADAAN

1 Raja-Raja 17 : 20 – 24

Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kau ucapkan itu adalah benar (ay. 24)

Perhatikanlah dan bacalah kembali syafaat Elia pada ayat 20! Elia berdoa seakan-akan dia yang kena musibah dan yang menderita. Elia sungguh sungguh merasakan kesedihan dan berempati terhadap janda itu. Dengan empatinya, Elia memohon kepada Allah. Lalu Allah mendengar serta mengabulkan doanya.

Jelaslah, janda itu memperlihatkan wajah Allah kepada Elia ketika memberi makan kepadanya. Selanjutnya, Elia juga memperlihatkan wajah Allah kepada janda tersebut dengan mendoakannya. Mereka saling memperlihatkan wajah Allah. Mereka saling menyatakan kasih Allah. Mereka saling memberi kehidupan. Mereka saling menghidupkan. Akhirnya, janda itu pun percaya kepada Allah Israel.

Luar biasa! Pengalaman iman Elia dan janda Sarfat semakin bertambah. Keduanya berproses untuk memahami kehendak Allah dalam peristiwa itu sambil menyerahkan diri kepada kuasa-Nya. Mujizat pun kembali terjadi. Allah berkenan mengabulkan doa Elia, sehingga anak perempuan itu hidup kembali. Bagi Allah, hidup manusia jauh lebih berharga ketimbang kematiannya. Peristiwa yang mendukakan menjadi sarana Allah untuk memper-lihatkan kuasa-Nya. Tujuan-Nya, agar manusia semakin beriman kepada-Nya dengan segenap hati. Allah yang turut merasakan penderitaan umat yang dikasihi-Nya. Janda Sarfat itu tidak hanya merasakan campur tangan Tuhan. Ia juga semakin mengenal kuasa dan kebenaran TUHAN, Allah Israel dan Elia sebagai hamba Nya. “Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kau ucapkan itu adalah benar” (ay. 24).

Bagaimana keadaan kita saat ini? Bagaimana kita menghadapi keadaan tersebut dan mengimani, bahwa jalan dan kuasa TUHAN yang terkadang tidak terpahami? Nabi Elia dan Janda di Sarfat menjadi role model buat kita. Marilah kita tetap percaya kepada TUHAN dalam segala keadaan.

KJ. 383 : 2

Doa : (Ya Tuhan, tolong buatlah kami percaya akan kasih-Mu yang besar dan tidak berkesudahan)

Scroll to Top