MINGGU XXII SESUDAH PENTAKOSTA
Sabtu, 7 November 2020
Renungan Pagi
KJ. 425 : 1 – Berdoa
KEBERSAMAAN DALAM PELAYANAN
2 Korintus 2 : 1 – 4
“Sebab aku yakin tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu” (ay. 3b)
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Ini adalah slogan yang menjadi mantra saat bangsa Indonesia berada dalam masalah. Ketika bangsa Indonesia menghadapi pandemi COVID-19, kebersamaan sangat dibutuhkan. Tanpa kebersamaan, penyebaran COVID- 19 tidak dapat dihentikan. Tenaga medis saja tidak cukup untuk menangani COVID-19. Pemerintah saja tidak cukup untuk menangani COVID-19. Berbagai kebijakan yang pemerintah keluarkan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak cukup tanpa peran masyarakat. Masyarakat juga perlu untuk ikut serta dengan melakukan distansi sosial dan isolasi mandiri. Dalam hal ini, semua pihak perlu untuk bekerja sama. Kebersamaan adalah kunci keberhasilan dalam mengatasi pandemi tersebut.
Â
Dalam pelayanannya, Paulus menyadari bahwa keberhasilan pelayanan terjadi karena dukungan dan partisipasi dari rekan sepelayanan. Rekan sepelayanan itu bisa jadi orang-orang yang terlibat dalam pelayanan atau mereka yang ia kunjungi di berbagai tempat. Dalam pemahaman Paulus, mereka adalah orang-orang yang mendukung pelayanannya. Bagi Paulus, mereka juga yang menjadi ukuran keberhasilan dari pelayanannya. Suka duka mereka adalah suka dukanya juga. Paulus menyatu dengan orang-orang yang ia layani.
Â
GPIB telah memasuki usia 72 tahun. GPIB patut juga untuk menjalin jejaring sosial maupun kebersamaan dengan rekan sepelayanan dan warga jemaatnya. Para presbiter harus tetap menempatkan diri sebagai rekan sepelayanan. Sama halnya dengan warga jemaat. Dukungan warga jemaat kepada para presbiter sangat penting. Paling tidak, warga jemaat dapat mendoakan para presbiter. Ketidakharmonisan antara penatua dan diaken dengan Ketua Majelis Jemaat adalah situasi yang tidak berkenan bagi Tuhan.
KJ. 425 : 2
Doa : (Tolong satukanlah kami ya Tuhan sebagai umat-Mu yang bersaksi bersama bagi kemuliaan nama-Mu saja)
MINGGU XXII SESUDAH PENTAKOSTA
Sabtu, 7 November 2020
Renungan Malam
KJ. 445 : 1 – Berdoa
MEMBERI HORMAT SECARA PANTAS
2 Korintus 2 : 5 – 11
“Supaya iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya” (ay. 11)
Dalam kehidupan manusia, iblis adalah konsep yang dapat menjadi ‘kambing hitam’ dan ‘penyelamat’. Perbedaan di antara keduanya sangat tipis. Jika seseorang melakukan kesalahan, maka ia akan menyalahkan iblis. Hal ini membuat kekurangan dari orang itu tertutup. Begitu juga saat seseorang gagal melakukan kebaikan, maka iblis adalah penyebab dari hal itu. lblis merupakan penyebab seseorang melakukan hal yang bodoh. Kegagalan orang itu tidak terlihat. Kelemahan orang itu diselamatkan dengan ‘mengkambing-hitamkan’ iblis. Sikap manusia yang seperti ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi dirinya. la semakin terpuruk dan menjauh dari kehidupan yang benar.
Â
Dalam keadaan yang sulit, Paulus tetap mendidik rekan-rekan sepelayanannya untuk tidak memberikan ruang bagi iblis. Tujuan iblis tidaklah sama dengan maksud Tuhan. Tujuan iblis adalah menjauhkan manusia dari kehidupan yang takut akan Tuhan. Sebaliknya, Tuhan ingin agar manusia hidup dekat dengan-Nya. Artinya, manusia menjadikan Tuhan sebagai penuntun kehidupan. Rencana Tuhan adalah rancangan damai sejahtera (Yeremia 29 : 11). Paulus tidak ingin iblis mendapat peluang untuk turut berperan dalam kehidupan umat Tuhan.
Â
Saat GPIB merayakan ulang tahun ke-72, GPIB harus mengingat bahwa tidak semua gereja dapat bertahan dengan baik. Jejak-jejak kehidupan Yesus di tempat la hidup tidak bertahan selamanya. Para pengikut Yesus pun tidak hidup selamanya. Banyak gereja yang sudah tidak lagi merayakan hari ulang tahunnya. Banyak gereja juga yang sudah hilang dari peradaban. Pertanyaannya, apakah GPIB akan mengalami hal yang sama? Untuk menjawab pertanyaan ini, GPIB perlu untuk merenungkan satu hal. GPIB perlu untuk mengawasi, apakah iblis memperoleh keuntungan sekecil apa pun dalam kehidupan jemaat-jemaat sejauh ini?
KJ. 445 : 2
Doa : (Tolong ajari kami ya Tuhan untuk tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri daripada kemuliaan-Mu)
