MINGGU III SESUDAH PASKAH
Sabtu, 7 Mei 2022

Renungan Pagi

GB. 50 : 1 – Berdoa

HARGAI DAN HORMATI PERTOLONGAN ORANG

Rut 4 : 1 – 6

“Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecualk engkau, dan sesudah engkau, aku. (ay. 4b) 

Tolong menolong adalah sikap yang baik dan sangat dihargai dalam masyarakat kita. Apalagi mereka yang ditolong pasti merasa sangat bersyukur. Namun demikian, ada saja saudara, teman atau sahabat kita yang merasa kapok untuk menolong seseorang karena sikap orang yang ditolongnya itu. Hal seperti ini mungkin juga pernah dan masih kita lakukan. Kenapa demikian, pasti ada alasan tersendiri.

Di pintu gerbang, Boas menunggu sanaknya yang menjadi penebus terdekat keluarga Elimelekh datang untuk membahas perkara penebusan yang diminta Naomi. Setelah sanaknya itu, sang penebus yang dimaksud tiba, Boas memintanya untuk berdiskusi terlebih dahulu dengannya tetang perkara menebus |adang keluarga Elimelekh (Naomi). Penebusan |adang Elimelekh bukan hanya sebatas menebus ladang, tetapi juga dalam rangka menolong keluarganya, yaitu dua janda miskin (Naomi dan Rut). Boas memberitahukan sanaknya, sang penebus, bahwa dialah yang pantas membeli |adang keluarga Elimelekh sekaligus mengambil Rut menjadi istrinya. Mendengar penjelasan Boas, sang penebus batal melakukannya dikarenakan ia juga mesti mengawini Rut (ay. 6). Dengan dihadiri para saksi, sang penebus akhirnya menyerahkan hak dan kewajiban penebusan itu kepada Boas (ay.8).

Menolong sesungguhnya adalah sebuah sikap yang membantu atau mendorong seseorang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Karena itu, jikalau ada orang yang mau menolong hendaknya yang ditolong sungguh menghargai dan menghormati si penolong dan jasa pertolongannya. Kelihatannya sepele, namun hal ini sungguh penting dihayati. Mari kita ubah pola berpikir kita bahwa sekecil dan sesederhana apa pun pertolongan orang lain, itu berarti ada perhatian kepada kita. Menghargai dan menghormati orang yang menolong dan jasa pertolongannya adalah bentuk nyata dari kasih orang percaya kepada sesama.

GB. 50 : 2 

Doa : (Ya, Allah berilah hati yang bijaksana untuk menghargai dan monghormati orang yang menolong kami dan jasa pertolongannya)

MINGGU III SESUDAH PASKAH
Sabtu, 7 Mei 2022

Renungan Malam

KJ. 425 : 1 – Berdoa

PENOLONG KELUARGA

Rut 4 : 8 – 12 

Kemudian berkatalah Boas kepada tua-tua dan kepada semua orang ada di situ: “….bahwa segala milik Elimelekh dan Kilyon dan Mahlon, aku beli darli tangan Naomi; juga Rut …aku peroleh menjadi istriku…” (ay. 9-10) 

Saling menolong dalam keluarga adalah sebuah keharusan, walaupun sering ada perbedaan di antara anggota keluarga. lkatan cinta-kasih (suami-istri), ikatan darah (orang tua-anak, adik-kakak) dan ikatan nama keluarga serta kampung halaman (saudara sepupu dan suku) merupakan wadah-wadah pertama serta yang utama untuk menerapkan kasih Kristus.

Boas yang diserahi hak dan kewajiban penebusan oleh sanaknya (ay.8), menebus segala milik keluarga Elimelekh, dengan disaksikan oleh tua-tua Israel. Akhirnya Boas pun menikahi Rut. Menikah dengan Rut berarti Rut akan merelakan keturunan pertamanya menjadi anak Naomi (4:14,17). Dari perkawinan Boas dan Rut lahirlah seorang anak Iaki-laki yang diberi nama Obed (ay.16). Boas sebagai saudara dari kaum Elimelekh telah memainkan peranan penebus atau penolong bagi kaum keluarga Elimelekh yang mengalami kemalangan besar. Rut yang adalah seorang perempuan Moab dan karena ia adalah menantu Naomi, mendapatkan pertolongan yang cukup berarti dari Boas. la melihat ketulusan dan kebesaran cintakasih Rut kepada Naomi yang juga mendorongnya tanpa ragu mengambil Rut yang jauh lebih muda untuk menjadi istrinya.

Kisah tolong-menolong dalam kehidupan persaudaraan dan kekeluargaan yang ditampilkan oleh Naomi, Rut dan Boas, telah dan akan selalu memberi inspirasi bagi orang percaya saat ini. Keteguhan iman Rut menjadi dasar dan modal yang dapat mengubah hidupnya dengan kerja keras dan kerja cerdasnya, sehingga Naomi yang tadinya berputus asa menjadi bangkit kembali dan penuh semangat dalam menjalani hidup. Kesungguhan dan ketulusan hati Boas dalam menolong saudaranya (Naomi dan Rut) yang susah dan miskin. Naomi, ibu mertua yang memperhatikan masa depan menantunya, Rut dan membantunya dalam Iangkah-Iangkah menuju masa depannya yang jauh Iebih baik.

KJ. 425 : 2

Doa : (Tuhan berikanlah kekuatan untuk dapat menolong orang lain walaupun sederhana untuk dilakukan)

Scroll to Top