MINGGU TRINITAS
Sabtu, 5 Juni 2021
HARI LINGKUNGAN HIDUP
Renungan Pagi
KJ. 462 : 1 – Berdoa
HARTA BENDA
Amsal 27 : 23 – 27
Karena harta benda tidaklah abadi. Apakah mahkota tetap turun-temurun? (ay. 24)
Tidak salah kita memiliki harta benda karena itu prestasi atau buah dari usaha atau kerja keras. Namun kita dapat menjadi salah saat hidup kita melekat pada harta benda tersebut. Hidup kita akan tergantung pada harta benda. Kita menilai segala sesuatu berdasarkan harta benda yang kita miliki. Pertemanan pun dapat dinilai dengan harta benda sehingga kita hanya berteman dengan orang yang memiliki harta benda yang banyak saja.
Kitab Amsal pun meminta kepada para pembacanya untuk memelihara harta benda, dalam hal ini ternak, dengan baik. Diperlukan hikmat Tuhan agar ternak dipelihara dan dirawat dengan segenap hati. Namun penulis juga mengingatkan untuk selalu menempatkan Tuhan dalam berusaha karena harta yang diperoleh, termasuk kekuasaan, tidaklah abadi. Umat harus bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan kuasa-Nya yang abadi. Perlu diperhatikan juga bahwa dalam mengelola pakan ternak, seperti rumput, penulis mengingatkan ekosistem perlu dijaga dengan tindakan memangkas rumput yang tua dan kering sehingga tumbuh tunas yang baru. Selanjutnya pengelolaan yang baik terhadap harta benda (ternak) akan menguntungkan dan membuat sejahtera pemilik dan keluarganya. Pemilik akan memperoleh pakaian dari bulu domba, dapat memperoleh hasil penjualan kambing untuk membeli ladang yang baru, dan memperoleh susu kambing untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan para pelayannya.
Hikmat dibutuhkan untuk mengelola berkat Tuhan yang kita terima. Kita akan bijak dengan rajin bekerja untuk memperoleh hasil yang baik. Kita akan selalu bersyukur atas berkat yang kita terima tanpa harus iri hati dengan berkat yang diterima orang lain. Kita dapat memberi persembahan kepada Tuhan sesuai dengan hak yang harus diberikan kepada Tuhan. Kita dapat juga memberikan sedikit atau banyak berkat kepada orang lain, khususnya yang membutuhkan. Kita harus bijak untuk mengelola berkat dengan selalu menjaga ekosistem di lingkungan hidup tempat kita bekerja dan berusaha untuk memperoleh harta benda dengan cara yang benar.
KJ. 462 : 3,4
Doa : (Ajari kami, Tuhan, agar selalu bijak dalam bekerja untuk memperoleh rezeki sehingga selalu bersyukur atas semua hasil yang kami peroleh)
MINGGU TRINITAS
Sabtu, 5 Juni 2021
HARI LINGKUNGAN HIDUP
Renungan Malam
GB. 69 : 1 – Berdoa
JUJUR
Amsal 28 : 19 – 20
Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman (ay. 20)
Gunung Kawi, yang terletak di wilayah Malang, terkenal bukan karena keindahan panorama alamnya saja tetapi karena tempat pesugihan orang mencari keuntungan dalam sekejab tanpa harus bekerja keras. Banyak orang datang ke tempat tersebut, mulai dari pejabat atau konglomerat sampai rakyat biasa. Pesugihan menjadi cara yang mudah untuk memperoleh kekayaan walaupun harus bekerja sama dengan mahluk supranatural (Iblis) yang menuntut sesajen yaitu pesembahan berupa daging atau bunga.
Berbeda dengan kitab Amsal yang mengajarkan pembacanya dalam mencari berkat (kekayaan) harus disertai hikmat Tuhan. Penulis mengambil contoh dalam dunia pertanian, yang pada masa itu menjadi pekerjaan yang ideal. Tanah pertanian perlu dipertahankan (tidak dijual) dan dikembangkan dengan baik karena tanah tersebut warisan turun temurun untuk menjaga kelangsungan hidup si pengarapnya. Penulis mendorong pembacanya, khususnya generasi muda, agar terus terlibat dalam pekerjaan di dunia pertanian. Pertanian menjadi pola pembelajaran untuk giat bekerja agar menghasilkan berkat yang berlimpah. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan orang fasik yang mencari pekerjaan dengan ambisius tanpa bekerja keras sehingga yang dihasilkan adalah kesia-siaan. Penulis lebih lanjut menyampaikan bahwa orang harus bekerja dengan jujur (diistilahkan “orang yang dapat dipercaya”) agar mendatangkan berkat bagi banyak orang. Sedangkan orang fasik dalam bekerja mendatangkan hukuman dari Tuhan karena selalu menimbulkan kesalahan yang merugikan banyak orang.
Mari menutup hari ini, kita merenungkan untuk semakin giat bekerja. Bekerjalah dengan jujur agar bukan hanya memperoleh berkat yang melimpah tetapi juga mendatangkan sukacita bagi orang yang berkerja bersama kita. Bekerjalah dengan hikmat Tuhan agar kegiatan bekerja kita selalu disertai rasa syukur sehingga kita dapat menikmati pekerjaan kita dengan sukacita.
GB. 69 : 2
Doa : (Kami ingin bekerja dengan jujur, ya Tuhan, agar yang kami kerjakan berkenan kepada Tuhan dan mendatangkan sukacita dengan sesama)
