MINGGU II SESUDAH NATAL
Selasa, 5 Januari 2021


Renungan Pagi
KJ. 73 : 1, 2 – Berdoa
JANGAN TAKUT, TUHAN PERISAIMU
Kejadian 15 : 1 – 6
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: “Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar” (ay. 1)
Situs Kompas.com, Rabu, 18 Oktober 2017 menerangkan, bahwa rasa takut pada diri manusia dapat terjadi dalam dua tahap, yaitu: reaksi biokimia dan respon emosional. Reaksi biokimia terjadi secara otomatis dalam tubuh manusia. Orang yang memiliki rasa takut, tubuhnya akan melepaskan hormon stres adrenalin dalam jumlah yang cukup banyak. Hal itu kemudian menyebabkan beberapa reaksi fisik, seperti berkeringat deras dan jantung berdebar kencang. Akhirnya, rasa takut ini memicu respons emosional, seperti rasa cemas atau tindakan menghindar. Rasa takut yang dipicu kondisi emosional, cenderung bersifat subjektif dan tidak selalu realistis.
Â
Ketakutan adalah bagian dari naluri alami manusia untuk bertahan hidup. Namun demikian, bukan berarti manusia harus berada dalam rasa takut terus menerus. Sebagai ciptaan TUHAN, manusia harus sadar, bahwa Dia mengetahui dengan persis perasaan yang terjadi dalam dirinya, seperti yang tergambar oleh nas Alkitab saat ini. Abram yang belum memiliki keturunan tentu memiliki rasa takut. TUHAN mengetahui apa yang dirasakan oleh Abram. Karena itu, TUHAN berfirman kepada Abram dalam suatu penglihatan, “Jangan takut, Abram; Akulah perisaimu…” (ay.1)
Â
Firman TUHAN kepada Abram tidak hanya memberikan kekuatan baginya, tetapi juga untuk kita saat ini. Perasaan takut terhadap tanggung jawab yang harus dikerjakan, terkadang menghambat setiap tugas yang harus diselesaikan. Rasa takut terhadap orang-orang di sekitar yang memiliki jabatan dan kuasa, membuat kita sulit melakukan tindakan jujur dan tulus. Namun demikian, yang pasti, mengawali hari ini, kita kembali diingatkan, bahwa TUHAN adalah perisai. Karena itu, mari andalkan TUHAN dalam menghadapi rasa takut yang ada, agar kita tetap bisa mendapatkan dan merasakan berkat-Nya.
KJ. 73 : 3
Doa : (TUHAN, kami belum tahu apa yang akan terjadi sepanjang hari ini. Namun demikian, kami percaya Engkau akan menyertai dan memberikan hikmat-Mu, karena kasih-Mu terhadap umat yang beriman kepada-Mu)
MINGGU II SESUDAH NATAL
Selasa, 5 Januari 2021


Renungan Malam
KJ. 96 : 1, 2 – Berdoa
JANJI TUHAN KEPADA ABRAM
Kejadian 15 : 7 – 21
Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat” (ay. 18)
Meyakinkan seseorang terhadap ucapan dan janji yang dinyatakan tentu tidak mudah. Hal ini dikarenakan banyak orang yang mudah untuk mengucapkan janji, namun sulit menepatinya. Pada umumnya orang sering ingkar janji dan akhirnya berdampak pada relasi yang telah terbangun.
Â
Nas Alkitab bacaan saat ini, menceritakan relasi TUHAN dengan Abram. Berdasarkan kesaksian Alkitab, Abram keluar dari Urkasdim berdasarkan perintah TUHAN. Karena itulah TUHAN kembali meyakinkan Abram, agar dia percaya terhadap janji yang dinyatakan-Nya. TUHAN berjanji akan memberikan negeri yang dijanjikan-Nya kepada keturunan Abram. Untuk mempercayai janji TUHAN tentu tidak mudah. Walaupun pasti TUHAN tidak ingkar janji. Berdasarkan kesaksian Alkitab diketahui, bahwa ucapan janji yang TUHAN nyatakan kepada Abram terpenuhi.
Â
Sebagai orang yang beriman, malam ini kita diajak untuk mempercayai janji-janji yang TUHAN sudah nyatakan. Mungkin di sepanjang hari ini ada peristiwa yang terjadi membuat kita ragu terhadap janji TUHAN. Mungkin damai sejahtera tidak kita rasakan. Ketakutan dan kegagalan menjadi bagian di dalam kehidupan hari ini. Jika hal demikian terjadi, bukan berarti TUHAN ingkar janji. Sesungguhnya, karena kita sulit, bahkan cenderung untuk tidak mau belajar dari setiap proses yang TUHAN izinkan terjadi di dalam hidup ini. Janji TUHAN kepada Abram tidak serta merta langsung tergenapi. Ada proses yang harus Abram Ialui. Ketaatan kepada TUHAN memampukan Abram melewati semua proses pergumulan yang dialaminya. Sebagaimana Abram mendapatkan janji TUHAN, maka kita juga akan memperolehnya. Mari bersyukur untuk semua peristiwa yang terjadi hari ini dengan mengubah kebiasaan buruk dan melakukan yang terbaik, agar janji TUHAN tetap terpenuhi di dalam kehidupan kita.
KJ. 96 : 3, 4, 5
Doa : (TUHAN, mohon ampuni kami, karena seringkali meragukan akan janji-Mu. Mohon mampukan kami untuk tetap percaya kepada janji-Mu)