MINGGU V SESUDAH PASKAH
Selasa, 4 Mei 2021

Renungan Pagi

GB. 40 : 1 – Berdoa

ALLAH YANG INGIN BERDIALOG DENGAN UMAT-NYA

Hosea 2 : 13 – 14

Sebab itu sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya. (ay. 13)

Ada sebuah pepatah yang mungkin kita semua pernah mendengarnya, “sebuas-buasnya Harimau tidak akan memakan anak-nya sendiri.” Pepatah ini memberi makna tidak ada orangtua yang tega membuat celaka anaknya sendiri. Pepatah tersebut ingin menjelaskan bahwa bagaimana pun seorang ayah atau orangtua masih memiliki rasa kasihan kepada anaknya. Sekalipun sudah dilampias kan kemarahannya, namun dalam waktu tidak lama, hubungan anak dengan orangtuanya kembali harmonis, karena orangtua sudah mewujudkan amarahnya, tentunya dia akan kembali menerima anaknya dan memberinya kasih sayang sebagaimana semula.

Allah menjatuhkan hukuman kepada Israel, yang sangat disayanginya, karena mereka telah beribadah kepada allah lain. Tindakan Allah dengan menjatuhkan hukuman kepada umat-Nya sebagai bentuk sikap Allah terhadap dosa dan karena ituIa tidak menghendaki umat-Nya melakukan yang salah dihadapan-Nya, sehingga harus menerima akibat dari perbuatannya. Kemarahan Allah terhadap umat-Nya sebatas memberikan pelajaran (hukuman) supaya Israel menyadari kesalahannya. Sikap Allah yang tegas terhadap dosa, seiring dengan sikap-Nya yang terus mengajak umat-Nya untuk berdialog dan kemudian dipulihkan kembali, karena Allah tetap setia pada janji-Nya atas umat Israel.

Peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus merupakan bentuk dan cara Allah mau berdamai dengan manusia dan berdialog. Manusia kembali dipulihkan dan kemudian diajak untuk kembali menjalankan peran sebagai mitra kerja Allah, yaitu sebagai saksi dan memberitakan kedamaian kepada seluruh umat manusia. Kematian dan kebangkitan Yesus membuktikan Allah berinisiatif membuka dialog dengan manusia. Karena itu marilah kita membuka diri kita dan mulailah berdialog dengan Dia, karena Allah menghendaki kita selalu menyembah dan beribadah kepada-Nya.

GB. 40 : 2,3

Doa : (Ya TUHAN, kami bersyukur karena melalui kematian dan kebangkitan Yesus, kini kami diperkenankan dan layak di hadapan-Mu serta berdialog dengan-Mu)

MINGGU V SESUDAH PASKAH
Selasa, 4 Mei 2021

Renungan Malam

GB. 240 : 1 – Berdoa

KASIH TUHAN YANG TIDAK PERNAH BERUBAH

Hosea 2 : 15 – 17

…pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku! (ay. 15)

Sangat jarang terjadi ketika hubungan suami dan isteri terjalin kembali ketika mereka berpisah sekian lama. Apalagi hal itu disebabkan adanya “pihak ketiga” dalam kehidupan suami-isteri. Mengapa sulit bersatu kembali, karena sudah kehilangan rasa percaya di antara keduanya (suami dan isteri). Pihak ketiga mengakibatkan hubungan yang semula indah dan harmonis, akhirnya rusak, di mana masing-masing sudah kehilangan kepercayaan. Sekian lama hubungan Israel dengan Allahnya terputus. Berpalingnya umat Israel dari Allah mengakibatkan hilangnya hubungan yang harmomis tersebut.

Kini pemulihan itu pun terjadi, ketulusan kasih yang diperlihatkan Allah kepada umat Israel kini ditegaskan bahwa Allah tetap akan menjadi “suami” bagi umat Israel. Ketika Allah mengatakan demikian, hal ini memberi ketegasan bahwa kasih dan kesetiaan Allah tidak pernah berubah. Allah melakukan pemulihan dan kemudian reaksi dari umat Israel adalah mengakui bahwa Allah yang mereka sembah adalah Allah yang setia. Dalam bacaan kita dikatakan “…engkau akan memanggil Aku, suamiku…”

Peristiwa Paskah (kebangkitan Yesus Kristus) adalah bukti dari sebuah pengorbanan besar yang diperlihatkan Allah kepada manusia. Allah rela berkorban demi umat manusia, supaya umat kembali kepada Allah dan menyembah-Nya. Allah berkorban agar manusia mengakui akan KASIH DAN KESETIAAN Allah atas kehidupan umat Israel. Kata kiasan pada ayat 15 (engkau akan memanggil-Ku, suamiku) merupakan kiasan bahwa hubungan Israel dengan Allah telah pulih, atau dalam bahasa Indonesia: “rujuk kembali”. Karena itu tetaplah setia, karena Allah tidak pernah berubah. Ia tetap setiap mencintai dan mengasihi kita sebagai umat kepunyaan-Nya (kata kitab Hosea, “isteri).

GB. 240 : 2,3

Doa : (Ya TUHAN, terpujilah Engkau, karena Engkau tidak pernah berubah, dan kasih-Mu tetap nyata dalam kehidupan ini)

Scroll to Top