HARI PASKAH
Minggu, 4 April 2021


Renungan Pagi
KJ. 197 : 1,2 – Berdoa
MEMAHAMI REALITA HIDUP
Matius 28 : 1 – 10
Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan perempuan itu: “Janganlah kamu takut…” (ay. 5)
Walaupun masih ada dalam suasana susah dan duka karena ditinggalkan oleh Guru yang mereka kagumi, perempuan-perempuan tidak mau melanggar hukum Taurat mengenai Sabat. Dengan sabar mereka menunggu sampai minggu berikutnya. Setelah sangkakala pukul 6 sore hari itu berbunyi yang menandakan, bahwa Sabat telah berlalu, maka beberapa orang perempuan bergegas pergi untuk membeli rempah yang harum buat mengurapi Tuhan Yesus.
Matius menulis, bahwa menjelang menyingsingnya fajar, Maria Magdalena dan Maria yang lain berkemas-kemas mau melaksana-kan pekerjaan kasih. Mereka mau mengurapi tubuh Yesus. Mereka mau menunjukkan terima kasih kepada-Nya. Mereka bersama-sama masuk ke taman Yusuf Arimatea. Lalu terjadilah gempa yang sangat hebat. Sementara mereka gemetar dan ketakutan, tiba-tiba seorang malaikat Tuhan datang ke batu besar yang menutupi kuburan itu. Kemudian batu itu digulingkannya. Yesus keluar dari kuburan gelap itu. Dialah Tuhan segala tuhan, Raja segala raja. Maut tidak dapat menahan-Nya. Tidak ada batu kuburan yang dapat mengurung-Nya. Yesus bangkit dari antara orang mati.
Malaikat tersebut juga berbicara menghibur dan menguatkan hati mereka, “Jangan kamu takut“. Sementara malaikat Tuhan berbicara, maka teringatlah perempuan itu kepada masa lampau, bahwa Yesus sudah pernah berkata tentang kebangkitan-Nya. Apakah mereka melupakan perkataan-perkataan itu? Dengan segera mereka keluar dari kuburan itu. Takut bercampur sukacita meliputi mereka.
Berita Paskah pertama kali justru diterima oleh kaum perempuan. Ini menunjukkan, bahwa perempuan sebagai kaum yang selama ini diremehkan, ternyata justru sangat dihargai oleh Tuhan dan mendapat tempat yang sangat terhormat di hadapan-Nya. Paskah mengingatkan realitas hidup orang percaya, bahwa sepanjang karya pelayanan-Nya, Yesus sangat peduli dengan orang-orang yang terpinggirkan atau kaum marginal. Karena itu Paskah adalah kabar sukacita bagi kita yang tersisih, dan terbuang. Dengan Paskah, orang percaya menemukan kembali realitas hidupnya. Kita yang terhina mendapat kembali harga diri. Kita yang putus asa, kembali memperoleh pengharapan.
KJ. 197 : 3,4,5,6
Doa : (Tuhan Yesus yang bangkit dan jaya, mohon buatlah kami percaya)
HARI PASKAH
Minggu, 4 April 2021


Renungan Malam
KJ. 188 : 1,2 – Berdoa
KEBENARAN DAN KEJUJURAN
Matius 28 : 11 – 15
Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya dating malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur… (ay. 13)
Tanpa terkecuali kita semua pernah berbohong. Kita berbohong karena berbagai sebab. Orang berbohong kepada sesamanya. Orang berbohong kepada Tuhan, padahal Dia mahatahu.
Menurut cerita dalam Injil Matius ini, imam-imam kepala berunding bersama tua-tua bangsa, lalu menyogok serdadu-serdadu pemerin-tah untuk mengatakan, bahwa mayat Tuhan Yesus dicuri oleh murid-murid-Nya. Tentu saat itu ada orang yang percaya, dan yang tidak percaya tentang berita itu. Namun demikian, yang penting bagi imam-imam kepala kabar tentang kebangkitan Yesus harus ‘ditutup rapat’. Mereka menggunakan segala cara untuk menghapus (menghilang-kan) berita kebangkitan. Imam-imam kepala bisa merasa aman, karena tidak diapa-apakan oleh wali negeri. Apalagi serdadu-serdadu itu tetap bersukacita, karena mereka telah menerima sogokan. Bahkan masyarakat pun akan menganggap pencurian itu hal yang lumrah, karena para pengikut Yesus sangat mencintai-Nya. Mereka tidak menyadari, bahwa ini kebenaran dan kabar besar dari surga.
Hidup benar dan jujur adalah sikap yang layak dipilih dan dipraktekkan. Dalam masyarakat sekarang ini hidup jujur dan benar mutlak perlu. Kita harus mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang benar, jujur dan adil. Sebagai makhluk rohani dan jasmani kita sedang menghadapi perubahan yang terjadi dalam persekutuan bahkan dunia, akibat pandemi. Kita harus membekali diri sedemikian rupa, sehingga menjadi orang-orang yang tetap kuat dalam iman.
Kebangkitan Kristus memberi dimensi baru pada kehidupan kita, bahwa kebohongan tidak bisa menutupi kebenaran. Kita harus berhati-hati terhadap semua hawa nafsu maupun tawaran yang secara moral salah. Perhatikan lebih teliti, bagaimana kita menjalani hidup selama ini, penuh dengan kebohongan atau dalam kebenaran? Mari memberi diri percaya dan diatur oleh Firman Tuhan, sehingga kita mengalami kuasa kebangkitan Kristus. Hanya kuasa kebangkitan Kristus yang bisa memurnikan iman kita untuk hidup benar dan jujur di tengah-tengah dunia yang sarat dengan kebohongan. Lalu dengan rendah hati siap sedialah mengobarkan misi Tuhan Yesus di dunia ini.
KJ. 188 : 3,4
Doa : (Tuhan Yesus, mohon teguhkan iman kami dengan kuasa Kebangkitan-Mu. Tolong kami, agar dapat hidup setia kepada-Mu, adil, jujur dan benar)