MINGGU IV SESUDAH EPIFANI
Selasa, 1 Februari 2022
Renungan Pagi
GB. 115 : 1 – Berdoa
TANDA KESELAMATAN
Lukas 12 : 54 – 56Â
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan Iangit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? (ay. 56)Â
Bersyukur untuk pagi baru yang Tuhan berikan bagi kita semua. Cerahnya sinar mentari pagi adalah tanda kehangatan cinta kasih Tuhan atas hidup kita. Bagaimana kalau awan mendung bahkan hitam, itu pun harus kita yakini sebagai tanda penyertaan Tuhan atas hidup kita.
Bacaan kita bicara, bahwa Yesus menegur orang-orang Yahudi dapat peka terhadap tanda-tanda alam. Tetapi mereka tidak mau peka terhadap tanda-tanda akhir zaman. Bahwa kelak di akhir zaman segala sesuatu harus dipertanggung jawabkan.
Maka isilah hari-hari hidup dalam perkenaan Tuhan. Kita semua diberikan kesempatan hidup oleh Tuhan. Di dalam kesempatan hidup itulah kita berkarya, kita melakukan banyak hal. Tetapi apakah yang kita lakukan itu baik dan benar. Kita berbuat baik dan benar bukan supaya kita memperoleh keselamatan dari Tuhan. Tetapi justru kita sudah diselamatkan oleh Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Justru kita sudah Iebih dahulu dikasihi oleh Kristus, kita dimampukan meneruskan kasih bagi sesama.
Dan tanda keselamatan yang ada pada kita ada baptisan kudus, materai itu berlaku seumur hidup walaupun air baptisan itu sudah tidak ada lagi di kening kita. Materai dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, Allah Tritunggal ada bagi setiap orang percaya. Kiranya dengan materai itu kita punya kepekaan melihat tanda-tanda zaman. Bukan dalam kapasitas seperti paranormal, tetapi sebagai orang berdosa yang telah ditebus dan dibaharui oleh Kristus. Memiliki visi dan misi yang dibaharui oleh Kristus sendiri, kita menjalani hidup yang berkenan pada Allah serta kepekaan menilai zaman.
Maka bentuk ucapan syukur kita adalah melakukan hal yang baik dan benar, sehingga kelak kita mampu mempertanggung jawabkan segala sesuatunya pada Tuhan yang memberi kita kehidupan. Baik dan benar bukan menurut standard/ukuran manusia, tetapi ukuran Tuhan. Tidak seperti orang munafik, tetapi sebagai orang yang kudus sebab kita sudah dikuduskan dan diselamatkan oleh Kristus. Tanda keselamatan yang paling nyata adalah Salib Kristus (I Korintus 1:22-24).
GB. 115 : 2
Doa : (Terima kasih ya Tuhan, Engkau memberikan kami kepekaan melihat tanda kasih-Mu)
MINGGU IV SESUDAH EPIFANI
Selasa, 1 Februari 2022
Renungan Malam
GB. 61 : 1 – Berdoa
BERSERAH KEPADA ALLAH
Lukas 12 : 57 – 59Â
Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? (ay. 57)Â
Alangkah leganya kalau kita mampu menyelesaikan suatu tugas sampai tuntas. Yesus menghendaki para pengikut-Nya pun demikian. Orang-orang Yahudi pura-pura tidak tahu tentang akhir zaman dan, bahwa segala sesuatu harus dipertanggungjawabkan, Oleh sebab itu, Yesus mengajak mereka untuk menyelesaikan hal tersebut selagi ada waktu dan kesempatan. Yesus mengilustrasikan, jika ada tuntutan hukum, maka berusahalah menyelesaikannya sebelum dibawa ke pengadilan. Jangan sampai seseorang tiba di penghukuman yang tak terelakan. Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan, pergunakanlah waktu yang ada, hiduplah dalam pertobatan, nikmati pengampunan dan pendamaian darl Allah sejak sekarang.
Kita masih diberi waktu Oleh Allah melakukan banyak hal dalam hidup ini. Walaupun demikian, kita jangan hanya sekadar menjalani hidup. Kita bukan robot yang diposisikan begitu rupa untuk melakukan sesuatu. Kita diberi akal budi, juga kemampuan memilih serta membedakan mana yang baik dan yang berkenan pada Tuhan atau tidak. Kalau Tuhan mempercayakan kepada Gereja atau kita untuk melakukan tugas, selaku umat-Nya, maka lakukanlah karya layan yang benar-benar dapat dipertanggung-jawabkan.
Segala sesuatu mari kita selesaikan dengan Iebih cepat dan Iebih baik. Dalam proses itu perlu kita sadari benar, bahwa menurut manusia itu selalu relative. Apa yang benar menurut si A, belum tentu menurut si B, dan seterusnya. Sesungguhnya kebenaran yang mutlak adalah yang dari Allah. Untuk memutuskan apa yang benar, maka kita harus meminta hikmat Allah, berserah kepadaNya, bukan menyerah pada keadaan. Lalu Ianjutkan karya layan kita. Lakukan yang benar dalam tuntunan kehendak-Nya.
Saudaraku Firman malam ini bukan suatu ancaman, tetapi sebuah ajakan untuk menyerahkan diri kepada Allah. Karena kita selamat bukan usaha dan upaya kita. Keselamatan sudah hadir melalui Yesus Kristus. Biarlah kita jangan seperti orang-orang Yahudi yang pura-pura tidak tahu dengan semua itu. Kerajaan Allah sedang berlangsung di dunia. Mari manfaatkan waktu yang dikaruniakan Allah, agar kelak kita dapat mempertanggungjawabkan saat Dia kembali.
GB. 62 : 2Â
Doa : (Ya Tuhan, mohon bimbinglah kami dalam menjalankan tugas di manapun)
