HARI MINGGU TRINITAS
Minggu, 30 Mei 2021

Renungan Pagi

KJ. 1 : 1 – Berdoa

MENGELOLA BUMI

Kejadian 9 : 1 – 3

“lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya…” (ay. 1)

Pada tahun 1980, seorang penyanyi bernama Ebid G. Ade pernah melontarkan kritikan, bahwa bencana yang terjadi di tanah air ini adalah akibat ulah manusia. Melalui lirik lagu yang dinyanyikannya, ia berkata, ”Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita…”. Bencana alam terjadi tidak selamanya akibat alam itu sendiri. Bencana alam juga dapat terjadi akibat ulah manusia yang salah mengelola bumi. Karena manusia yang diberikan mandat oleh Tuhan untuk menjadi pengelola bumi yang baik, sebagaimana yang dinyatakan dalam bacaan alkitab hari ini (ayat 2).

Setelah air bah surut, Tuhan kembali menata ulang alam ciptaan-Nya. Tuhan memberkati dan memerintahkan Nuh untuk melanjutkan kehidupan dengan beranak bercucu, sehingga keturunannya mendiami seluruh bumi. Berkat yang diterima oleh Nuh dapat berarti, bahwa dia adalah pribadi yang dipilih untuk awal tumbuhnya generasi yang lebih taat kepada Tuhan.

Tuhan menetapkan Nuh dan keturunannya menjadi mitra dalam memelihara ciptaan-Nya. Tuhan akan membuat seluruh ciptaan-Nya tunduk di hadapan Nuh dan keturunannya. Nuh dan keturunannya diperintahkan menjadi pengelola yang bijak untuk seluruh ciptaan Tuhan.

Saat ini kita juga merupakan mitra kerja Tuhan untuk menata ataupun mengelola alam sekitar. Pengelolaan alam yang baik akan berdampak positif untuk kehidupan kita maupun generasi berikutnya. Mari memulai hal tersebut dari lingkungan sekitar kita, seperti menjaga kebersihan di dalam atau pun luar rumah. Lingkungan yang bersih dan terkelola dengan baik, selain membawa kesejukan, juga menghindarkan kita dari berbagai penyakit, seperti demam berdarah, diare, pes, asma, atau pun bahaya banjir.

Jika setiap keluarga mengelola lingkungan dengan baik, maka pola ini dapat terus diterapkan. Misalnya, pada lingkup yang lebih luas seperti tempat kerja, usaha, dan masyarakat. Dengan demikian, alam tidak enggan lagi bersahabat dengan kita.

KJ. 1 : 2

Doa : (Ya Tuhan bimbing kami untuk menjadi mitra kerja-Mu yang bertanggungjawab)

HARI MINGGU TRINITAS
Minggu, 30 Mei 2021

Renungan Malam

KJ. 422 : 1 – Berdoa

JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI

Kejadian 9 : 4 – 7

Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri (ay. 6)

Kita pernah mendengar ungkapan ”jangan main hakim sendiri” bila seseorang kedapatan mencuri. Seorang pencuri pun, walau melakukan kesalahan, berhak untuk mendapat perlindungan. Dia berhak untuk hidup sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan manusia tidak berhak untuk menghilangkan nyawanya. Semua manusia dapat bersalah dan hanya Tuhan yang berhak menghukumnya.

Bacaan kita juga mempertegas untuk tidak membunuh sesama dengan alasan apapun. Bagian bacaan kita merupakan kelanjutan perintah Tuhan dengan melarang Nuh makan daging binatang yang masih hidup (yang masih ada darahnya). Binatang boleh dikonsumsi setelah dipotong terlebih dahulu. Hal ini disampaikan sebagai jaminan bagi umat yang baru diselamatkan agar menjadi manusia yang lebih taat kepada-Nya dan mencegah kejahatan terjadi. Oleh karena itu, Tuhan mengingatkan Nuh agar tidak terjadi lagi pembunuhan. Siapa yang menumpahkan darah sesamanya, maka Tuhan akan menuntut balas pada orang tersebut sebab manusia diciptakan Tuhan sesuai dengan gambar-Nya. Tuhan yang menciptakan manusia dan tidak ada seorang pun yang dapat mengambil nyawanya. Kemudian, Tuhan mengingatkan kembali untuk beranakcucu dalam hal bukan hanya dari segi pertambahan jumlah tetapi juga pada segi pertambahan kualitas untuk menopang larangan membunuh sesamanya.

Kita telah menjadi umat yang diselamatkan Tuhan yang harus taat kepada perintah Tuhan sebagai bentuk syukur kepada-Nya. Salah satunya adalah sikap terhadap sesama manusia. Kita harus memberlakukan sesama kita dengan mewujudkan kasih. Tindakan membunuh, baik secara fisik maupun karakter, bertentangan dengan kasih dan tidak pantas dilakukan oleh umat yang mengasihi Tuhan. Mari kita membangun kehidupan yang saling peduli dengan menjaga keharmonisan hidup terhadap sesama dan mahluk ciptaan lainnya sehingga yang tercipta bukan permusuhan tetapi perdamaian.

KJ. 422 : 3

Doa : (Tuhan, kami mau memberlakukan ajaran kasih-Mu di tengah-tengah kehidupan sekitar kami sehingga terwujud sukacita dan cinta kasih terhadap sesama)

Scroll to Top