HARI MINGGU IV SESUDAH EPIFANI
Minggu, 30 Januari 2022
HUT KE-39 PELKAT PT GPIB


Renungan Pagi
KJ. 254 : 1 – Berdoa
DIUTUS MELAYANI
Lukas 10 : 1 – 12
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu : Damai sejahtera bagi rumah ini (ay. 5)Â
Melayani bukanlah suatu kebanggaan atau kesombongan, melainkan pengabdian diri dalam ketulusan. Melayani identik dengan pengorbanan waktu maupun materi. Yesus mengutus tujuh puluh murid dan mengajari mereka bahwa melayani haruslah berfokus pada pelayanan yang dipercayakan.
Ketujuhpuluh murid menggambarkan domba di tengah serigala. Domba yang lemah diperhadapkan dengan binatang buas. Namun, Yesus mengajarkan agar kekerasan janganlah dilawan dengan kekerasan karena medan pelayanan ibarat tempat pengabdian diri yang membutuhkan kepekaan serta kesetiaan dalam menjalankannya. Identitas para murid Yesus Iaksana domba yang lemah lembut, mempunyai perasaan yang lebih kuat jika berada dalam kelompok dan akan menjadi gelisah bila terpisah dari kawanan domba lainnya. Apabila mereka tersesat atau terpisah dari kawanannya, akan kesulitan bertahan hidup, akibatnya, mereka mati di padang karena kelaparan atau menjadi santapan binatang buas. Selain itu domba memakan rumput dengan teratur, tidak serabutan dan berpindahpindah. Sifat domba suka berkawan, saling bekerja sama, tolong menolong saling menghargai.
Ajaran Yesus tidak hanya berlaku bagi tujuh puluh murid, tetapi juga bagi kita, murid-murid Tuhan Yesus masa kini. Semua utusan Kristus ditantang untuk membawa damai di tengah segala medan pelayanan yang ada. Diharapkan pola pelayanan yang Yesus berikan dapat mendorong dan memotivasi para murid-Nya agar pelayanan yang dilakukan bukan sekedar melayani, tetapi dilakukan sesuai kehendak-Nya dalam pelayanan yang membawa damai.
Sekalipun para murid Yesus berhadapan dengan tantangan dan hambatan, namun setiap orang yang setia dan beriman kepada-Nya tidak akan dipermalukan. Hari ini kita bersyukur untuk HUT Pelkat Persekutuan Teruna GPIB. Kiranya panggilan pengutusan selaku murid-murid Kristus, akan terus ditampilkan dengan pola pelayanan Kristus yang membawa damai.
KJ. 254 : 2Â
Doa : (Ya Tuhan tolonglah agar kami selalu membawa damai dalam melayani)
HARI MINGGU IV SESUDAH EPIFANI
Minggu, 30 Januari 2022
HUT KE-39 PELKAT PT GPIB


Renungan Malam
KJ. 260 : 1 – Berdoa
PROSES MELAYANI
Lukas 10 : 13 – 16Â
Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku (ay. 16)Â
Saat Yesus mengutus kita melayani maka itu bukan asal jadi atau asal jalan. Hidup dalam pertobatan adalah proses panjang dan terus menerus berulang-ulang mengapa karena kita diperhadapkan pada berbagai godaan dan cobaan. Ada orang-orang tertentu sangat bangga dengan pertobatannya kemudian dipertontonkan sebagai lahir baru dan kadang-kadang menjadi kesombongan. Bukan lagi Tuhan Yesus yang ditonjolkan tapi dirinya sendiri. Menarik, Yesus menyebut kota Khorazim, Bethesda dan Kapernaum adalah kotakota Yahudi yang terletak di utara Danau Galika sedangkan Tirus dan Sidon adalah kota-kota pelabuhan yang di huni orang-orang non Yahudi terletak di pesisir laut tengah.
Penduduk kota-kota Yahudi tersebut justru tidak menanggapi lnjil Kristus dan mujizat-m ujizatnya yang dibuat oleh Yesus. Dalam pandangan Yesus, kota Tirus dan Sidon Iebih terbuka untuk bertobat, yang menerangkan suatu saat kelak waktu penghakiman orang tidak menaati kehendak Allah akan mendapat hukuman. Lebih menarik lagi, menerima lnjil berarti menerima keselamatan kekal yang Allah sediakan, menolak lnjil berarti tidak memperoleh keselamatan itu sendiri.
Kita yang berada di kota atau desa terpencil sekalipun, kiranya tetap menjadi tempat dan ruang terbuka. Berproses dalam pembaharuan dari Tuhan kita Yesus Kristus, sebab orang-orang yang bertobat adalah mereka yang terus menerus dibaharui oleh Tuhan. Jangan kecewa kalau kita mengalami penolakan, sebab bukan diri kita yang ditolak tetapi karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus.
Kita juga bisa membandingkan ketika Saulus menolak dan menganiaya Pengikut Yesus, la berhadapan dengan Yesus Sang Empunya pelayanan (Kisah Para Rasul 9:1-5). Jadi kalau kita sudah memberi diri tedibat dalam pelayanan, biarlah kita berproses dalam pertobatan dan pembaharuan.
KJ. 260 : 3
Doa : (Berkatilah pertobatan umat-Mu, menjadi kesaksian yang memuliakan nama Tuhan)