MINGGU III SESUDAH EPIFANI
Sabtu, 30 Januari 2021
Renungan Pagi
KJ. 277 : 1,2 – Berdoa
BERJAGA-JAGALAH!
Matius 24 : 37 – 44
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (ay. 42)
Pandemi covid 19 membuat kita selalu berhati-hati dalam bertingkah-laku. Kita berusaha menjaga kebersihan dan jarak, mencuci tangan dan memakai masker, agar tidak jatuh sakit. Berhati-hati dalam menjaga kesehatan di masa covid 19 ini menjadi begitu penting, apalagi berjaga-jaga atau waspada akan hari kedatangan Tuhan.
Dalam salah satu bagian dari khotbah tentang akhir zaman, Tuhan Yesus memberi nasihat untuk berjaga-jaga, supaya para murid dapat terpilih dan dibawa selamat. Tuhan Yesus mengingatkan, bahwa banyak di antara manusia yang terlena dalam kehidupan dunia. Tuhan Yesus menggambarkannya seperti pada zaman Nuh, sebelum ada air bah. Mereka makan, minum, kawin dan mengawinkan. Mereka tidak tahu sesuatu akan terjadi, yaitu air bah datang dan melenyapkan semua makhluk, kecuali yang ada dalam bahtera Nuh. Artinya, dalam kehidupan ini, para murid jangan hanya hidup untuk makan, minum, kawin dan mengawinkan bagi kesenangan diri sendiri saja. Jangan sampai seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, seseorang menjadi yang tidak terpilih dan dibawa selamat. Hal ini sebagaimana gambaran tentang dua orang di ladang itu, yang satu diangkat, tetapi yang lain tidak. Karena itu setiap orang harus mengisi kehidupannya dengan hal-hal yang berguna dan bermakna untuk memuji dan memuliakan Tuhan, yang akan datang pada hari-Nya.
Jangan kita menjadi seperti burung yang terbang hanya untuk mencari makan, lalu berkembangbiak dan tiba-tiba mati, karena ditembak pemburu. Karena itu buatlah yang terbaik dalam hidup ini untuk melayani dan memuliakan Tuhan, bukan demi kepentingan diri sendiri maupun keluarga kita saja. Berhati-hatilah, karena Tuhan mengetahui isi hati kita. Berjaga-jagalah dan anggaplah hari ini seperti waktu yang terakhir untuk kita. Karena itu, marilah semakin giat melakukan kebenaran juga mengasihi dengan sungguh-sungguh, supaya kita tidak menyesal pada waktu-Nya nanti Tuhan datang, melainkan siap dan dibawa selamat oleh-Nya.
KJ. 277 : 3,4
Doa : (Tuhan Yesus, tolong bimbinglah kami terus dan berjaga-jaga, agar tetap ada dalam keselamatan-Mu)
MINGGU III SESUDAH EPIFANI
Sabtu, 30 Januari 2021
Renungan Malam
KJ. 362 : 1,2 – Berdoa
ASISTEN RUMAH TANGGANYA TUHAN
Matius 24 : 45 – 51
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” (ay. 46)
Kalau ada yang bekerja membantu dalam tugas-tugas dirumah, dulu namanya pembantu rumah tangga. Sekarang penggunaan kata tersebut diganti dengan kata yang lebih baik, yaitu asisten rumah tangga. Tugas dari asisten rumah tangga adalah membantu menyelesaikan hal-hal yang ada di rumah pemiliknya. Selain itu juga, asisten rumah tangga harus menjadi orang yang dapat dipercaya, sehingga membuat senang pemilik rumah.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, pembantu atau asisten rumah tangga disebut juga sebagai hamba. Tuhan Yesus memberikan pengajaran dengan memakai perumpamaan tentang hamba yang setia dan yang jahat. Hamba-hamba tersebut punya tugas untuk memberi makan orang-orang tepat pada waktunya. Hamba yang setia didapati melakukan tugasnya, ketika tuannya datang. Sedangkan hamba yang jahat, dalam hatinya berkata, “Tuanku tidak datang-datang”. Lalu ia memukul hamba-hamba lain dan makan minum bersama pemabuk-pemabuk. Ketika tuannya datang pada saat yang tidak diketahuinya, dia melihat hambanya itu berlaku munafik. Lalu tuannya itu menghukum dan menempatkan dia di tempat yang terdapat ratapan dan kertakan gigi (tempat yang sangat mengerikan).
Hamba dalam perumpamaan Tuhan Yesus adalah kita sebagai murid-murid-Nya. Kita adalah hamba yang melakukan perintah Tuhan, dengan membantu melayani sesama atau umat-Nya. Di dalam melakukan tugas tersebut, tentu kita diharapkan untuk dapat menjadi hamba yang dipercayai Tuhan, dengan selalu bersikap ujur dan sungguh-sungguh, ketika bekerja atau berkarya. Dengan demikian, kita menjadi hamba yang berbahagia. Sebaliknya, kalau menjadi hamba yang jahat dengan memukul atau menyakiti sesama juga mabuk-mabukan, serta berlaku munafik (di depan beda dan di belakang lain), maka kita akan mendapat hukuman dari Tuhan, yaitu hidup dalam kesengsaraan. Marilah menjadi asisten rumah tangga Tuhan, yang bertanggungjawab dalam memelihara seluruh ciptaan di dunia ini, tempat di mana seluruh makhluk ada dan hidup dari-Nya.
KJ. 362 : 3,4
Doa : (Tuhan Yesus, tolong mampukan kami untuk menjadi hamba-Mu yang setia dalam melakukan pekerjaan-Mu dengan bertanggung-jawab)
