MINGGU II PRAPASKAH
Selasa, 5 April 2022

Renungan Pagi

GB. 252 : 1 – Berdoa

TIDAK ADA ILAH SELAIN ALLAH

Habakuk 2 : 18 – 19 

Celakalah orang yang berkata pada sepotong kayu: “Terjagalah!” dan kepada sebuah batu bisu: “Bangunlah!” Masakan dia mengajar? …. (ay. 19) 

Sejak awal sesungguhnya Allah tidak menoleransi perbuatan dosa yang dilakukan umat-Nya Israel, khususnya dalam hal menduakan Allah, atau adanya ilah lain. Maka Allah pun tidak segansegan untuk menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka sudah berpaling, yaitu kepada berhala-berhala. Karena itu, melalui Musa Allah menegaskan bahwa mereka tidak boleh menyembah patung-patung, seperti yang disembah oleh bangsa Mesir.

Dalam bacaan kita diuraikan bagaimana kejahatan yang dilakukan umat dalam hal penyembahan patung-patung, sehingga menjadi fokus pemberitaan Habakuk yang mengingatkan dan mengecam Israel. Sikap Umat Israel telah menjadi serupa dengan bangsa-bangsa di sekitar yang mempraktikkan penyembahan pada ilah-ilah dan berhala-berhala. Kembali kata teguran digunakan oleh Habakuk: “Celakalah”. Kata ini menjadi peringatan yang cukup keras kepada bangsa Israel agar mereka jangan lagi percaya kepada patung-patung tersebut, karena patung-patung tidak dapat mendengar dan berbuat apa-apa bagi kehidupan umat Israel.

Pada masa kini patung-patung berhala memang tidak ada, tetapi ada saja yang dijadikan sebagai berhala-berhala modern, seperti pengetahuan, uang, alat-alat teknologi dan lain sebagainya. Semua itu buatan manusia, dan kemudian tanpa disadari hal itu bisa dijadikan berhala. Sehingga kalau tidak ada itu, seakan-akan hidup ini percuma. Dengan semua itu manusia merasa hidupnya terjamin dan nyaman.

Yesus Kristus adalah Firman Allah yang telah menjadi manusia. Karena itu melalui penderitaan dan kematian-Nya, Kristus menunjukkan kekuasaan-Nya dengan mematahkan kuasa maut. Hai maut dimanakah sengatmu, Hai, maut di manakah kemenanganmu (I Kor. 15:55). Janganlah percaya kepada berhaIa-berhala, tetapi percayalah dan sem bahlah Dia yang adalah Tuhan buat kita semua, yaitu Yesus Kristus.

GB. 252 : 3

Doa : (Ya Tuhan, hanya Engkaulah yang kami sembah, hanya kepada-Mulah kami mempertaruhkan hidup dan kehidupan kami)

MINGGU II PRAPASKAH
Selasa, 5 April 2022

Renungan Malam

GB. 17 : 1 – Berdoa

KUDUSLAH KAMU, SEBAB TUHAN ITU KUDUS

Habakuk 2 : 20 

Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah dihadapan-Nya, ya segenap bumi”. (ay. 20) 

Bagaimana caranya supaya hidup menjadi kudus dihadapanNya? Apakah kekudusan itu terlihat dari cara hidup kita melakukan selalu apa yang menjadi kehendak-Nya? Apakah kekudusan itu dilihat dari bagaimana kita beribadah kepada Tuhan? Apakah kita bisa menjadi kudus ketika tidak pernah berbuat salah? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa kita inventarisasi. Kita semua pasti ingin menjadi umat yang kudus di hadapan-Nya, tetapi bagaimana caranya?

Untuk menjadi umat-Nya yang kudus, kita semua mengetahui bahwa kita adalah umat yang berdosa. Kita selalu berpikir dan bertindak yang jahat, sehingga kita terkadang menyakiti hati Tuhan. Awalnya kita semangat untuk mengatakan sesuai janji yang kita ucapkan “Ya dengan segenap hati”. Tetapi dalam prakteknya kita selalu melakukan kesalahan dan berusaha untuk Iari atau menghindar dari panggilan Tuhan.

Bagian akhir dari pasal 2 ini, Habakuk menutupnya dengan sebuah pernyataan bahwa Allah itu kudus, karena itu Dia berdiam dalam bait-Nya yang kudus, dan umat diajak untuk tetap berdiam dihadapan-Nya. Allah adalah kudus, karena itu Allah menghendaki umat-Nya pun tetap ada dihadapan-Nya dan tetap hidup dalam kekudusan.

Kematian Yesus di kayu salib sebagai penebusan dosa, sehingga kita menjadi umat-Nya yang kudus. Kita menjadi kudus dan dibenarkan bukan karena kesalehan kita, tetapi karena kasih-Nya untuk kita semua. Kudus bukan berarti kita tanpa cela atau sempurna, tetapi kita dipisahkan dari umat manusia Iainnya karena iman kita kepada Yesus Kristus dan sedia melakukan kehendakNya. Dengan demikian kita menjadi milik Allah, makajalanilah hidup yang berkenan di hadapan-Nya, karena Allah kita adalah kudus.

GB. 17 : 3

Doa : (Ya Bapa di dalam sorga, kuduskanlah kami sebagaimana Engkau kehendaki, agar kami dapat hidup dalam kebenaran sesuai dengan kehendak-Mu)

Scroll to Top