HARI MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA
Minggu, 29 Agustus 2021

Renungan Pagi

GB. 215 : 1 – Berdoa

PEMIMPIN YANG MENJADI BERKAT

Mikha 3 : 1 – 4

Mereka sendirilah nanti akan berseru-seru kepada TUHAN, tetapi Ia tidak akan menjawab mereka; (ay. 4)

“Hidup ini adalah anugerah Tuhan”. Persoalannya ialah apakah hidup yang merupakan anugerah itu menjadi anugerah bagi sesama? Tentu jawabnya bisa “ya”, atau “tidak”! Tergantung! Hidup manusia yang adalah anugerah Tuhan ini tidak dengan sendirinya menjadi anugerah bagi sesama. Tidak jarang terjadi, bahwa kehadiran seseorang itu malah mendatangkan mala-petaka bagi orang lain seperti tersirat dalam bacaan perikop ini.

Nabi Mikha berpesan kepada para pemimpin (agama, politik, dan masyarakat) bangsa Israel (Utara) di Samaria dan bangsa Yehuda di Yerusalem, agar mereka mendengar. Apa yang mau dikatakan itu sangat penting. Isinya ialah: (1) Sudah selayaknya para pemimpin itu mengetahui (paham dan mencintai) keadilan (ay.1b). (2) Para pemimpin Yehuda zaman itu dicap sebagai pembenci keadilan dan pecinta kejahatan (ay.2a), sebab mereka telah melakukan kejahatan kepada umat yang dipimpinnya, seperti tukang jagal memperlakukan domba yang dipotongnya (merobek dan mengupas kulitnya, mengambil dan mencincang dagingnya, dan meremukkan tulang-tulangnya, lalu dimasak untuk dimakan [ay.2b-3]). (3) Nanti akan tiba saatnya mereka mengalami malapetaka, lalu berseru-seru (minta tolong) kepada Tuhan. Namun demikian, Tuhan tidak akan menjawab. Ia menyembunyikan wajah-Nya, karena mereka jahat (ay.4).

Firman Tuhan ini menyatakan, bahwa para pemimpin yang mencintai kejahatan dan membenci kebaikan tidak akan mendatangkan berkat bagi umat yang dipimpinnya, melainkan kutuk (malapetaka). Tuhan akan memberkati umat-Nya, jika para pemimpin mencintai kebaikan dan membenci kejahatan. Hendaklah kita sungguh-sungguh mendoakan dan mendukung para pemimpin, baik yang di gereja maupun di tengah bangsa. Kita mendoakan, agar mereka menjadi pemimpin yang adil dan benar bagi banyak orang tanpa diskriminasi atau berat sebelah.

GB. 215 : 2

Doa : (Ya Tuhan, mohon berkatilah para pemimpin kami, agar mereka bekerja dengan jujur dan benar bagi kesejahteraan masyarakat)

HARI MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA
Minggu, 29 Agustus 2021

Renungan Malam

KJ. 417 : 1 – Berdoa

TUHAN MENENTANG NABI PENYESAT

Mikha 3 : 5 – 8

Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsa-Ku (ay. 5)

Firman Tuhan tentang nabi penyesat dialamatkan secara khusus kepada nabi-nabi yang di Samaria dan di Yerusalem. Apakah yang dilakukan para nabi itu? “Menyesatkan bangsaku”. Dalam hal apakah mereka disesatkan? Si nabi memberitakan damai bagi mereka yang memberi makanan padanya, tetapi ia menyerukan perang (permusuhan) kepada orang yang tidak memberikan sesuatu baginya (ay. 5). Tuhan menyatakan bahwa nabi penyesat itu melayani dengan pilih kasih.

Tuhan akan membuat hari-hari mereka akan menjadi gelap (ay.6). Mereka akan mendapat malu, karena Tuhan tidak menjawab (doa-doa) mereka (ay.7). Nabi Mikha “penuh dengan kekuatan, dengan Roh Tuhan, dan dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya kepada Israel dosanya” (ay.8). Lewat nabi Mikha, Tuhan menyatakan bahwa nabi palsu itu menyampaikan berita berdasarkan kepentingan pribadi. Doanya tidak didengar Tuhan. Sedangkan nabi Mikha, nabi yang benar itu, dengan kekuatan Roh memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan dosa-nya. Maksudnya ialah bahwa nabi yang benar itu adalah pemberani, Sekalipun dia diutus menyampaikan berita buruk kepada raja-raja, dia siap melalukannya.

Dari sisi ini dapat juga disimpulkan bahwa nabi palsu lebih suka menyampaikan berita-berita yang baik, yang menyenangkan, yang menghibur, dan yang semacamnya. Karena itu nabi-nabi palsu itu menarik dan disukai banyak orang. Mereka sering dinantikan dan diberi panggung untuk tampil. Dalam arti tertentu dapat dikatakan bahwa mereka adalah penghibur, karena mereka selalu menyampaikan berita yang baik-baik saja. Mereka dapat diibaratkan sebagai “penghibur sialan” seperti dikatakan oleh Ayub kepada sahabat-sahabatnya (baca Ayub 16: 2). Ingat!, ”…firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun …” (Ibr 4:12).

KJ. 417 : 2

Doa : (Ya Tuhan, tolong pimpin kami dengan Roh Kudus, agar dapat bertindak dengan adil dan benar)

Scroll to Top