MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA
Sabtu, 27 November 2021
Renungan Pagi
KJ. 447 : 1 – Berdoa
SEISI RUMAH PERCAYA ALLAH
Kisah Para Rasul 16 : 32 – 34
Dan, ia sangat gembira bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah (ay. 34b)
Seseorang berani buka pintu rumah menerima orang asing yang baru ia kenal tentu karena ia memandang orang itu baik. Sang tamu yang dipandang baik bukan hanya disilahkan sekadar mampir tetapi oleh kebaikan budinya, ia akan mendapat belas kasih yang lebih dari yang mungkin ia harapkan. Ungkapan ini ada dalam sapaan firman Tuhan pagi ini yang berceritera tentang Paulus dan Silas di rumah kepala penjara di Filipi.
Sepintas Saat gempa besar malam itu, kepala penjara yakin Paulus dan Silas adalah orang benar, sabar yang ingin sesama selamat. Bukti kebaikan hati Paulus dan Silas terlihat kala mereka selamatkan kepala penjara yang panik yang mau akhiri hidupnya sendin (lihat16:28).
Hanya karena belas kasih Tuhan, Paulus di malam gelap itu telah selamatkan kepala penjara dari niat bunuh diri- Dalam tuntunan Roh Kudus selamatlah jiwa sang kepala penjara. Ujung dari itu, pintu rumah dan juga pintu hati kepala penjara beserta seisi rurnahnya terbuka mendengar firman Tuhan. Mereka pun memberi diri dibaptis menjadi milik Kristus.
Hikmah di balik penjara, kepala penjara sangat bergembira sebab ia dan seisi rumahnya percaya Allah. Paulus dan Silas pun terobati Iuka tubuh dengan Sukacita batin karena dalam derita yang mereka alami, Allah menyertai perjalanan pelayanan mereka. Ada sukacita karena Allah menjamah seisi rumah itu dalarn man yang nampak dari perbuatan baik Sumber sukacita duniawi dalam keluarga, seperti pangkat dan jabatan, uang dan kekayaan, itu adalah penting tetapi semu sifatnya Pagi ini, kita belajar dari firman Tuhan bahwa sukacita besar dalam hidup keluarga ialah pada jam ini kita bawa keluarga kita percaya pada Allah. Ingatlah di dalam Kristus kita nikmati kegembiraan dan sukacita dari sukacita yang dunia berikan bagi kita.
KJ. 447:3
Doa : (Dalam dunia yang penuh pergumulan ini, Tuhan tolonglah agar kami tetap percaya dan menikmati kegembiraan sejati dari-Mu)
MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA
Sabtu, 27 November 2021
Renungan Malam
GB. 61 : 1,2 – Berdoa
LEPASKANLAH KEDUA ORANG ITU!
Kisah Para Rasul 16 : 35 – 40
Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: “Lepaskanlah kedua orang itu.” (ay. 35
Selama beberapa hari Paulus dan Silas tinggal di Filipi (16:12). Dalam tempo yang singkat ia mengantar Lidia pada Tuhan. la membuka hatinya dan seisi rumah dibaptis. Sekalipun kenyataan pahit mereka alami, dilempar ke dalam penjara, namun Tuhan sertai mereka. Di penjara, Iewat doa dan puji-pujian. Paulus dan Silas pun selamatkan kepala penjara dan seisi rumah sesudah gempa hebat di malam mereka di tahan. Dua keluarga ini menjadi tonggak berdiri jemaat Filipi. Di kemudian hari Jemaat ini Paulus sebut: “Sukacita dan mahkotaku.”(Fil 4 :1). Pujian ini karena iman mereka bertumbuh nyata dalam perbuatan (Fil 4:16 -18).
Sebelum berangkat ke Tesalonika, sebagai warga negara Rum yang taat hukum, Paulus menunjukan wibawanya sebagai seorang beriman dalam menghadapi persoalan hukum. la tidak melawan penegak hukum saat disesah. la nantikan waktu Tuhan yang tepat. Waktu itu, ia terima kebebasan tetapi juga ia selamatkan orang yang mencari kebenaran Allah dari dalam dirinya. Paulus pun ingatkan pembesar-pembesar yang mengadili dan menjaga ketentraman kota Filipi perihal ketaatan pada hukum Romawi yang berlaku. Seseorang tidak bisa didera, disiksa tanpa diadili lebih dahulu (band. Kis 22:25). Pembesar yang tahu perbuatan mereka itu salah, akhirnya minta maaf atas kesalahan yang mereka lakukan.
Permintaan maaf itu diterima. Sebagai orang yang paham situasi saat itu, ia dengar permohonan pembesar-pembesar kota untuk meninggalkan Filipi. Dari penjara dua kawan sekerja ini pergi ke rumah Lidia tempat mereka menumpang. Kekuatan dan penghiburan diberikan kepada Lidia dan saudara-saudara seiman. Akhirnya Lidia dan saudara-saudara seiman serta kepala penjara yang percaya melepaskan Paulus dan Silas ke Tesalonika.
Sebagai warga gereja yang baik, firman Tuhan ini mengajarkan kita agar bila menghadapi persoalan hukum, hadapilah dengan tenang serta serahkan persoalan itu pada Tuhan. Tuhan akan menolongmu tetapi Tuhan pun akan menyelamatkan sesama yang berperkara denganmu.
GB. 61: 3,4
Doa : (Tuhan sertailah umat-Mu yang Dikau percayakan sebagai aparat penegak hukum, kiranya kinerja mereka akan memuliakan nama-Mu)
