MINGGU ADVEN IV
Kamis, 23 Desember 2021

Renungan Pagi

GB. 61 : 1 – Berdoa

KONSEKUENSI DARI MERAGUKAN TUHAN

Lukas 1 : 18 – 23

Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya (ay.20)

Ternyata Zakharia manusia yang juga dapat merasa ragu, Realita, bahwa dia dan Elisabet telah lanjut usia menjadi alasan keraguannya. lnilah sisi kemanusiaan Zakharia yang juga gambaran diri kita, jika diperhadapkan dengan kenyataan hidup yang jauh dari harapan. Adakah konsekuensi dari keraguan ini?

Dalam ayat 19-20 dicatat pernyataan Malaikat Gabriel tentang konsekuensi dari keraguan Zakharia, yaitu dia akan bisu dan baru dapat berbicara saat janji TUHAN digenapi. Pernyataan itu TERJADI! Zakharia tidak dapat berkata-kata sepatah kata pun kepada mereka yang menantikannya dengan penuh rasa heran, karena dia telah cukup lama berada dalam Bait Suci (ayat 22-23). Untuk “menjawab” orang banyak, dia hanya memberikan tanda isyarat dan ini membuat mereka menyadari, bahwa Zakharia telah melihat sesuatu saat dia bertugas di dalam Bait Suci. Ternyata, meragukanjanji TUHAN membawa pada penghukuman. Mengapa demikian? Ayat 20 menegaskan “…karena engkau tidak percaya akan perkataanku”. Keraguan yang diperlihatkan Zakharia mengakibatkan persoalan yang Iebih serius. Sebab itu menandakan ketidakpercayaannya pada Gabriel, sang malaikat yang melayani TUHAN, yang diutus untuk berbicara dengannya. Tidak mempercayai Gabriel, sama dengan tidak percaya Tuhan dan kuasaNya! Lihatlah konsekuensinya, dia menjadi bisu!

Di hari baru ini, mari memetik pembelajaran penting:

1. Hidup dapat membawa kita pada beragam situasi sulit. Dalam situasi ini, tetaplah percaya kepada TUHAN dan bersandar padaNya!

2. Jangan pernah meragukanjanji TUHAN. Meragukanjanji TUHAN sama dengan tidak percaya pada kuasa-Nya. Pasti akan ada konsekuensi dari keraguan itu. Karena itu, walau belum terlihat wujud janji itu, tetaplah percaya pada TUHAN.

GB. 61 : 3
Doa : (Bapa Mahabaik, kami mengakui, bahwa kadang meragukan-Mu, karena realita hidup yang jauh dari apa yang diharapkan. Tolonglah kami untuk senantiasa mempercayai-Mu dan bersabar menantikan Engkau berkarya menjawab seru doa kami)

MINGGU ADVEN IV
Kamis, 23 Desember 2021

Renungan Malam

GB. 252 : 1 – Berdoa

SAAT TUHAN BERKENAN BERTINDAK

Lukas 1 : 24 – 25

“lnilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang la berkenan menghapuskan aibku di depan orang” (ay. 25)

Membaca perikop ini mengingatkan kepada sebuah pujian dalam Gita Bakti 252 yang berjudul “Berpeganglah Pada Janji Tuhanmu”. Bait 1 dari pujian ini berbunyi :

Berpeganglah pada janji Tuhanmu, di sepanjang masa la beserta. Angkatlah pujian, puji nama-Nya. Berpeganglah pada janji-Nya.
Refrain : Jangan bimbang, berpeganglah pada janji Jurus ’lamat. Jangan bimbang, percaya pada janji Tuhanmu.

Pesan dari Iagu ini, agar umat senantiasa berpegang pada janji Tuhan, tidak bimbang dan tetap percaya, karena Dia selalu beserta. Dalam 4 (empat) bait lainnya, semakin tampak alasan mengapa umat dapat senantiasa percaya dan berpegang pada janji TUHAN.

Perikop pada malam ini memberikan salah satu bukti, bahwa janji TUHAN pasti akan tergenapi. Tidak lama setelah perjumpaan Zakharia dan Malaikat Gabriel, Elisabet mengandung dan selama 5 (lima) bulan dia tidak berjumpa dengan orang Iain. Pengakuan pun keluar dari mulut Elisabet, bahwa TUHAN telah bertindak untuk menghapuskan aibnya dan keluarga (ayat 25). Janji TUHAN melalui Gabriel kepada Zakharia tergenapi sudah.

Saudaraku, mari renungkan dan resapilah, bahwa:

1. Rancangan dan janji TUHAN pasti digenapi-Nya. Seperti haInya matahari yang selalu terbit di pagi hari, demikian pun TUHAN yang pasti akan bertindak memenuhi janji dan rancangan-Nya bagi kita, Bersabarlah dan nantikanlah Dia!

2. TUHAN bertindak saat la berkenan untuk bertindak pada waktu dan dengan cara yang dikehendaki-Nya. Walau terkadang sepertinya lam bat bagi kita, namun yakinlah, bahwa TUHAN tidak pernah terlambat. Ia selalu bertindak tepat pada waktu-Nya.

3. Karya TUHAN dalam hidup selalu membawa damai sejahtera dan sukacita. Percayalah! Selamat beristirahat

GB. 252 : 4
Doa : (Tuhan, aku percaya Engkau akan bertindak tepat pada waktu-Mu dan dengan cara-Mu, karena janji-Mu pasti tergenapi)

Scroll to Top