MINGGU VII SESUDAH EPIFANI
Rabu, 23 Februari 2022

Renungan Pagi

GB. 327 : 1,2 – Berdoa

SYARAT MEMPEROLEH KEMENANGAN

Yosua 8 : 1 – 13

Kemudian berfirmanlah Tuhan kepada Yosua: “Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu, raja negeri Ai” (ay.1)

Jika kita gagal di dalam kerja dan pelayanan, baik sebagai pribadi, keluarga pun persekutuan, padahal sudah mengatur semuanya dengan baik, maka jangan cepat berputus asa. Kita perlu berdoa dan bertanya kepada Tuhan, serta mengoreksi diri. Mungkin ada kesalahan atau dosa yang kita, anggota keluarga atau anggota persekutuan Iakukan. Jika kita temukan, maka yang melakukan kesalahan mesti meminta ampun pada Tuhan. Jangan melibatkannya iagi di dalam kerja layan yang kita Iakukan.

Yosua dan bangsa Israel dikalahkan oleh raja Ai dan para tentara-nya, ketika pertama kali mereka menyerang kota Ai. Ini disebabkan oleh dosa dan kejahatan Akhan. la mengambil dan menyembunyikan barang berharga yang dikhususkan kepada Tuhan. Tuhan murka. Setelah Akh‘an dan seisi keluarganya dibinasakan di Iembah Akhor barulah surut murka Tuhan. Yosua kembali diperintahkan Tuhan untuk maju dan mengalahkan Ai. Pasukan Israel dibagi dua. Tiga puluh ribu pahlawan gagah perkasa bersembunyi-di belakang kota Ai. Sedangkan Yosua bersama Iima ribu tentara memancing raja Ai dan tentaranya untuk keluar dan mengejar mereka seperti pertama kali saat dikalahkan. Ketika raja dan tentara Ai mengejar, Yosua beserta tentaranya lari. Raja dan tentara Ai yang terpancing terus mengejar Yosua maupun tentaranya. Barisan besar yang bersembunyi di belakang kota, lalu memasuki kota Ai dan menghancurkannya. Strategi itu disampaikan oleh Tuhan dan Yosua mematuhinya.

Jika kita bersih dari kejahatan dan dosa, maka Tuhan akan menyam paikan halhal yang ajaib, termasuk strategi terbaik untuk mengalahkan tantangan serta musuh. Kita akhirnya menjadi berhasil dalam segala usaha yang dikerjakan. Karena itu, jangan biarkan kejahatan dan dosa seseorang merusak kerja, pun usaha layan kita. Selesaikanlah dengan meminta ampun pada Tuhan, maka Dia akan memberi kita kemenangan dalam segala hal.

GB. 327 : 3

Doa : (Ya Tuhan, mohon ampunilah dan bersihkanlah kami dari dosa, agar memperoleh kemenangan iman dalam menghadapi apapun)

MINGGU VII SESUDAH EPIFANI
Rabu, 23 Februari 2022

Renungan Malam

KJ. 340 : 1,2 – Berdoa

MENGALAH UNTUK MENANG

Yosua 8 : 14 – 29

Yosua dan seluruh orang Israel itu berlaku seolah-olah dipukul mundur oleh mereka. Lalu melarikan diri ke arah padang gurun (ay.15)

Ada kata-kata bijak yang sering kita dengar: “Lakukanlah apa yang menjadi bagianmu, dan biarlah Tuhan yang akan mengerjakan bagian-Nya”. Pembacaan malam ini mengisahkan perkenanan Tuhan menolong Yosua dan bangsa Israel dalam serbuan kedua melawan bangsa Ai. Strategi Yosua dan bangsa Israel dalam peperangan yang kedua, yaitu mereka berlaku seolah-olah dipukul mundur. Lalu mereka melarikan diri ke padang gurun. Raja Ai dan semua orang di kota Ai mengejar orang Israel, sehingga semakin jauh dari kota itu. Lalu Ai menjadi kota yang terbuka. Kemudian Tuhan memberi perintah kepada Yosua untuk mengacungkan lembing ke arah kota Ai. Lembing itu menjadi tanda atau isyarat bagi orang-orang dipersembunyian. Selain itu juga menggambarkan, bahwa peperangan Tuhan sekarang menimpa kota Ai. Ketika Yosua mengacungkan Iembingnya, maka Tuhan menggerakkan orangorang di dalam persembunyian untuk bangun merebut kota Ai. Yosua tidak menarik lengannya yang mengacungkan Iembing itu sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya. Semua orang Ai gugur, tetapi sebaliknya tidak seorangpun dari bangsa Israel yang gugur. lni adalah perjuangan Tuhan. Bangsa Israel hanyalah alat di dalam tangan Tuhan. Israel melakukan apa yang menjadi bagiannya sesuai perintah Tuhan. Lalu Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya.

Perjalanan hidup orang beriman tidak bebas dari berbagai tantangan hidup. Dalam menghadapi tantangan hidup, apa dan siapakah yang menjadi andalan kita? Kalau kita bersandar pada tembok yang miring kita pun akan ikut miring. Lalu kalau tembok itu roboh, kita pun akan roboh. Kepada siapa kita bersandar sangat menentukan keadaan kita. Bersandarlah pada sandaran yang kokoh kuat, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

KJ. 340 : 3

Doa : (Tuhan Yesus, biarlah Roh Kudus-Mu menuntun kami, agar tetap kuat di dalam Engkau)

Scroll to Top