MINGGU XII SESUDAH PENTAKOSTA
Jumat, 20 Agustus 2021
Renungan Pagi
GB. 74 : 1 – Berdoa
KETIKA MENDERITA, DIKUATKAN ROH
Roma 8 : 18 – 25
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (ay. 24-25)
Penderitaan merupakan fakta kehidupan dan menjadi bagian terpenting dalam hidup manusia khususnya orang percaya. Seperti halnya pandemi Covid-19 saat ini merupakan fakta hidup yang mendatangkan beragam kesusahan dan penderitaan. Bukan hanya virus saja yang menjadi ancaman mematikan bagi manusia, tetapi banyak dampak lain yang ditimbulkan, seperti: ketakutan, kecemasan, masalah ekonomi karena kehilangan pekerjaan sampai kepada ancaman kehidupan.
Namun, penderitaan yang dialami manusia saat ini bukan hanya berasal dari pandemi Covid-19. Bencana alam bahkan adanya berbagai bentuk ancaman dan ketidakadilan juga kerap terjadi. Kenyataannya orang Kristen akan mengalami banyak penderitaan, tetapi orang Kristen sejati harus mampu melewati semua penderitaan yang menghampirinya. Kita akan melewati cercaan, hinaan, cemoohan dan berbagai bentuk penderitaan lainnya sebagai konsekuensi logis mengiring Kristus. Sebab penderitaan melambangkan periode kehidupan gereja yang mengantar kepada kedewasaan iman.
Akan semua ini, rasul Paulus memberi penguatan kepada orang-orang Kristen di Roma dan bagi kita sekalian “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (ay.18). Jadi, penderitaan tidak dapat dihindari dan setiap orang harus siap menghadapinya. Bagi mereka yang mampu bertahan akan memperoleh upahnya. Sehubungan dengan “kemuliaan yang akan dinyatakan” itu, penulis kitab Ibrani menegaskan “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (Ibr.10:35–36). Janji Tuhan bagi orang percaya itu pasti, jadi tetaplah kuat di dalam iman kepada Tuhan. Selamat kuat dalam Tuhan.
GB. 74 : 2
Doa : (Hanya di dalam nama-Mu sajalah kami memperoleh kedamaian untuk mampu terus berjalan menghadapi badai kehidupan)
MINGGU XII SESUDAH PENTAKOSTA
Jumat, 20 Agustus 2021
Renungan Malam
GB. 238 : 1,2 – Berdoa
ROH KUDUS MEMBERIKAN PERTOLONGAN
Roma 8 : 26 – 30
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (ay. 28)
Berada dalam kelemahan, membuat tidak sanggup melakukan sesuatu dengan baik dan maksimal. Dalam kelemahan, kemampuan bekerja dan berkarya menurun. Karena itu, ketika berada dalam kelemahan, kebanyakan orang hanya fokus pada permasalahan yang dihadapi. Sehingga, tidak jarang terlupakan bahwa kita memiliki Tuhan yang hidup dan berkuasa. Kitapun lupa, Dia telah mengirim Penolong yang selalu menyertai yaitu Roh yang berada di dalam diri setiap orang percaya. Benar adanya, setiap orang memiliki kelemahan-kelemahan tersendiri dalam hidupnya. Tetapi, semua kelemahan itu dapat diatasi bersama Roh. Roh itu ada dalam kehidupan kita dan akan bekerja secara efektif bagi orang yang memohon bimbingan-Nya.
Dalam setiap kelemahan yang dialami, rasul Paulus menegas-kan, “Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (ay.26). Jadi, sebenarnya kita adalah orang-orang yang sangat beruntung, karena memiliki Penolong dalam menjalani hidup di dunia ini. Pekerjaan Roh dalam hidup kita tidak terbatas, segala maksud hati yang tidak dapat diucapkan, dapat disampaikan kepada Allah. Bahkan oleh Roh, segala pekerjaan-pekerjaan Allah akan dinyatakan dalam hidup kita (ay.27).
Pergumulan apapun yang terjadi dalam hidup ini, jangan biarkan sampai membujuk dan memaksa kita menjauh dari Tuhan. Kita harus dapat membangun kembali roh kita untuk hidup dalam Tuhan. Di dalam kelemahan kita, Roh Kudus akan selalu menguatkan. Dia menuntun dalam gumul juang kita menata dan membangun kehidupan spiritualitas. Sebab, Allah turut bekerja dalam hidup orang yang percaya dan mengasihi-Nya, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (ay.28). Selamat terpanggil dalam pimpinan Roh.
KJ. 238 : 4,5
Doa : (Roh Kudus, mohon tuntunlah roh kami yang lemah ini, agar mampu menghadapi segala tantangan dan pergumulan hidup)
