MINGGU III SESUDAH PASKAH
Senin, 19 April 2021


Renungan Pagi
GB. 50 : 1 – Berdoa
SUKACITA DI TENGAH PANDEMI
Kisah Para Rasul 8 : 4 – 8
Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu (ay. 8)
Kurang lebih tiga belas bulan, pandemi Covid-19 menjadi persoalan besar dalam kehidupan berbangsa. Pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk Jawa dan Bali sejak 11-25 Januari 2021 guna mencegah makin meluasnya penularan wabah ini. Pengadaan vaksin termasuk hal penting yang dilakukan pemerintah. Pada hari Rabu 13 Januari 2021, Presiden Joko Widodo menerima vaksin pertama dan diikuti semua warga masyarakat secara bertahap. Program vaksinasi memungkinkan warga masyarakat dapat kembali bekerja, belajar dan beribadah di luar rumah.
Pelayanan Filipus merupakan karya Roh Kudus. Penganiayaan tidak menghambat pemberitaan Injil. Pelayanan terus meluas menjangkau wilayah baru. Filipus pergi ke kota Samaria, daerah yang dibenci orang Yahudi. Kesaksian Filipus mendapat tempat di hati orang-orang Samaria dan membawa mereka percaya kepada Kristus. Kehidupan yang tadinya suram berubah menjadi cerah. Mereka bersukacita untuk berkat nyata melalui pemberi-taan Injil. Sukacita orang-orang Samaria terjadi sebab mereka menerima firman Tuhan dengan sebulat hati dan bersyukur buat kesembuhan yang dialami. Pelayanan Filipus telah mencelikkan mata rohani mereka pada kebenaran yang sesungguhnya.
Kuasa Tuhan Yesus yang menyelamatkan terus berlangsung sampai hari ini. Kita patut bersukacita meskipun di masa pandemi. Kita bersukacita sebab kasih Tuhan terus menjaga dan melindung bangsa Indonesia dari virus yang mematikan. Kita bersyukur untuk pemerintah yang dengan sungguh-sungguh melindungi rakyatnya. Kita bersyukur juga ketika gereja-gereja bersama umat beragama lain, mengedukasi umat untuk menerima vaksin tanpa ragu. Dengan sukacita, kita dapat bersaksi dengan kata dan perbuatan di tengah lingkungan yang tidak seiman. Asal kita tidak bimbang, maka dapat menjadi seperti Filipus yang menghadirkan sukacita bagi banyak orang.
GB. 50 : 2
Doa : (Kami berdoa, agar di tengah pandemi Covid-19, vaksinasi yang dilakukan pemerintah dapat membantu imunitas warga masyarakat dari bahaya virus mematikan)
MINGGU III SESUDAH PASKAH
Senin, 19 April 2021


Renungan Malam
KJ. 362 : 1,2 – Berdoa
MENGALAMI KEBAIKAN TUHAN
Kisah Para Rasul 8 : 9 – 13
Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi. (ay. 13)
Pertobatan Simon, tukang sihir itu terjadi karena pemberitaan lnjil dari Filipus. Simon hanya seorang dari sekian banyak orang yang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Mengapa Simon menjadi percaya? Apakah ada “udang di balik batu” dengan pertobatan Simon? Percaya seperti apakah yang dialami Simon saat mengikuti Filipus? Jika kita ikuti lebih jauh, ternyata Simon harus belajar banyak untuk menjadi sungguh percaya kepada Tuhan Yesus.
Percaya kepada Tuhan Yesus adalah sikap dan perbuatan yang benar dan terpuji. Seorang penyihir atau pemuja berhala dapat bertobat ketika mengakui kekuatan supranatural mereka tidak dapat menandingi kuasa Tuhan Yesus. Pelayanan diaken Filipus di kota Samaria telah membawa perubahan besar. Mereka yang dibelenggu kuasa kegelapan dibebaskan dan merdeka dalam Tuhan. Yang sakit pun disembuhkan dengan kuasa Tuhan. Demonstrasi kasih Tuhan hadir di tengah kota itu, turut memengaruhi pikiran dan hati Simon. Simon tiba pada keputusan bersejarah dalam hidupnya. Simon menjadi percaya dan memberi diri dibaptis. Tidak berhenti di situ, Simon mengambil bagian pelayanan Filipus meski dengan maksud terselubung.
Tuhan dapat menjamah hati seseorang menjadi milik-Nya. Tuhan dapat melakukan yang sama bagi kita. Kita pun dapat dipakai Tuhan melayani sesame yang menderita. Memperlihat-kan kasih Tuhan dalam masa pandemi, berarti kita bersedia berbagi berkat dan turut mendoakan saudara yang terpapar. Kasih Tuhan menggerakkan kita menjadi peduli dan giat melayani sesame dengan cinta kasih. Jangan kendor dalam masa pandemi global ini. Jangan berpikir untuk berlaku serakah dan cari selamat sendiri. Percayalah selalu pada kebaikan Tuhan Yesus yang menyembuhkan dan menyelamatkan hidup kita.
KJ. 362 : 3,4
Doa : (Kami bersyukur atas kasih Tuhan dalam hidup ini. Tolong pimpin kami menjadi peduli dan mengasihi semua saudara, agar kebaikan Tuhan nyata bagi mereka)