MINGGU II SESUDAH PASKAH
Kamis, 15 April 2021

Renungan Pagi

KJ. 440 : 1 – Berdoa

MENGAGUNGKAN NAMA TUHAN

Mazmur 145 : 1 – 7

… dan tentang keadilan-Mu mereka akan bersorak-sorai (ay. 7b)

Siapa yang dapat bersorak sorai memuji Tuhan sampai akhir hayatnya? Orang saleh karena mengalami kemurahan Tuhan sepanjang hidupnya? Orang benar karena berhasil menjalani kehidupan yang benar dengan pertolongan Tuhan? Tidak juga. Cerita para pengedar narkoba dari Australia, yang terkena hukuman mati di Nusakambangan tahun 2015 adalah bukti bahwa kematian tidak dapat menghentikan mereka memuji Tuhan. Dengan mata terbuka mereka menyaksikan penembakan diri mereka sambil bernyanyi memuji Tuhan dengan lagu Amazing Grace dan Bless the Lord O My Soul. (liputan6.com/ news/read/ 39515/kisah-haru-di-balik-eksekusi-duo-bali-nine-4-tahun-silam).

Mengagungkan nama Tuhan bagi Daud adalah lumrah karena pengalamannya sampai menjadi raja tidaklah mungkin dia lakukan sendiri. Sampai akhir hidupnya, Daud tidak terlepas dari mengagungkan nama Tuhan. Daud melakukannya karena dia merasa sebagai manusia dengan segala kekuatan dan kelemahannya, kelebihan dan kekurangannya, mengagungkan nama Tuhan tidak salah. Yang salah kalau dalam segala kemuliaannya, Daud tidak mengagungkan nama Tuhan. Yang Daud tunjukkan adalah pengagungan nama Tuhan adalah wujud dari pengakuan keterbatasan kemanusiaannya. Lewat peng-agungan seperti itu, Daud mengakui bahwa kemanusiaannya baru menjadi sempurna ketika ia menjadi lemah. Ketika itu dia sadari, barulah Tuhan menjadi agung.

Para terpidana mati dalam ilustrasi di atas melakukan peng-agungan nama Tuhan dengan nyanyian-nyanyian itu karena sadar akan keterbatasan kemanusiaannya. Walaupun mereka dalam posisi menunggu kematiannya, pengagungan nama Tuhan itu mereka lakukan bukan saja karena mereka telah diampuni Tuhan, akan tetapi juga karena mereka sadar hidup mereka bukanlah kuasa mereka. Raja besar seperti Daud dan terpidana mati itu berada pada titik yang sama, kecil di hadapan Tuhan.

KJ. 440 : 4

Doa : (Ajari kami untuk selalu merasa kecil, Tuhan, karena pada waktu itulah Tuhan menjadi Agung)

MINGGU II SESUDAH PASKAH
Kamis, 15 April 2021

Renungan Malam

KJ. 144b : 1 – Berdoa

TUHAN SEMUA ORANG

Mazmur 145 : 8 – 13

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat kepada segala yang dijadikan-Nya (ay. 9)

Dalam ilustrasi renungan pagi, dikatakan Karina de Vega, seorang pendeta yang menjadi saksi eksekusi mengatakan, para terpidana mati yang beragama Kristiani bahkan sempat menyanyikan Iagu pujian, seperti Amazing Grace dan Bless Lord, 0 My Soul. Seperti dalam paduan suara. “Mereka yang bukan pemeluk Kristiani, saya yakin, juga menyanyikan Iagu mereka dari dalam hati,” kata Vega. Nyanyian itu akhirnya terhenti oleh peluru yang menembus tubuh, saat eksekusi dilakukan setelah pukul 00.30 WIB. ’

Daud berkata bahwa TUHAN itu baik kepada sem ua orang, dan penuh kasih kepada segala yang dijadikan-Nya. Dalam Mazmur ini, Daud sudah tentu sadar bahwa kerajaan yang dia pimpin bukanlah satu kerajaan yang terdiri dari keturunan Yakub saja. Tetapi ia juga sadar bahwa ia pernah mendapat perlindungan dari bangsa Filistin (1 Samuel 17), yang seharusnya bukan umat Tuhan. Daud tidak membedakan mereka sebagai bukan umat-Nya. Daud menyapa mereka dengan semua orang, semua manusia dikasihi Tuhan karena Tuhan berkenan bekerja dengan manusia untuk melakukan kehendak-Nya. ltu terbukti kemudian ketika Persia membebaskan bangsa Yahudi dari pembuangan mereka di Babel.

Dalam barisan penerima pidana mati dalam ilustrasi renungan pagi tadi, yang turut bernyanyi baik Iantang maupun dalam hati adalah semua orang seperti yang Daud maksud dalam mazmur ini. Kebaikan Tuhan tidak terbatas pada bangsa Israel saja. Tuhan itu baik kepada semua orang. Bukan hanya karena pengalaman kebaikan Tuhan yang membuatnya bisa menjadi raja, akan tetapi juga karena Daud pemah merasakan kebaikan dari “semua-orang” itu.

KJ. 144b : 2

Doa : (Ajari kami Tuhan untuk berbuat bagi semua orang karena Tuhan juga baik bagi mereka)

Scroll to Top