MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA
Jumat, 15 Oktober 2021
Renungan Pagi
GB. 3 : 1 – Berdoa
JAUHILAH PENYEMBAHAN BERHALA
1 Korintus 10 : 14 – 17
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala! (ay. 14)
Perintah agar umat yang percaya kepada Tuhan untuk tidak menyembah berhala telah bergaung dan bergema sejak bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Hukum pertama dan kedua dari 10 hukum Allah yang diterima Musa dengan jelas melarang mereka untuk memiliki allah lain, membuat patung dan menyembahnya.
Dalam bacaan pagi ini, Paulus meminta jemaat di Korintus untuk berhati-hati terhadap penyembahan berhala di sekitar mereka. Sikap beberapa anggota jemaat yang merasa bebas untuk hadir dalam perjamuan di tempat penyembahan berhala harus diwaspadai, karena dapat membawa mereka pada penyembahan berhala. Sebagian orang mengatakan, mereka hanya berada di dalam perjamuan tanpa berbuat dosa dan merusak kepercayaannya. Mereka sesungguhnya hendak menyatakan “tidak ada berhala di dunia”. Bagi mereka perjamuan kepada berhala bukanlah suatu ibadah sesungguhnya, melainkan hanya merupakan acara ramah tamah sesama manusia. Pemikiran inilah yang dikoreksi rasul Paulus dengan mengatakan “jauhilah penyembahan berhala”. Perjamuan di tempat penyembahan berhala sama saja dengan penyembahan berhala.
Sebagai orang percaya yang hidup di zaman modern ini, kita juga harus waspada agar tidak menyembah berhala modern. Ilmu pengetahuan dan teknologi, uang dan harta kekayaan, jabatan, hobi dan gaya hidup dapat menjadi berhala modern yang disembah tanpa disadari. Godaan terhadap berhala modern begitu kuat membujuk kita agar tidak memprioritaskan Tuhan dalam menjalani kehidupan setiap hari. Padahal sebagai orang beriman, kita dituntut untuk lebih mengutamakan-Nya dibandingkan yang lain. Setia melakukan perintah-Nya dan hanya memuji serta menyembah Kristus Tuhan sebagai Juruslamat haruslah menjadi agenda nomor satu dalam hidup kita. Marilah memelihara hidup beriman sebaik-baiknya agar kita tidak menjadi penyembah berhala modern.
GB. 3 : 3
Doa : (Ya Tuhan, tolong kami agar tidak menjadi penyembah berhala modern di dalam dunia yang semakin maju dan bebas ini)
MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA
Jumat, 15 Oktober 2021
Renungan Malam
KJ. 446 : 1 – Berdoa
JANGAN MEMBUAT TUHAN CEMBURU
1 Korintus 10 : 18 – 22
Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia? (ay. 22)
Kehidupan relasi suami-istri atau kuat sepasang kekasih, sering diwarnai dan terdengar kata cemburu. Apabila ada orang lain yang istimewa lebih dari suami maupun istri, atau sepasang kekasih, maka dapat dipastikan ada perasaan cemburu di situ. Rasa cemburu adalah sesuatu yang wajar ketika seorang istri melihat suaminya memiliki hubungan istimewa dengan perempuan lain. Sang istri merasa diduakan, dikhianati, dan hal ini membuatnya kecewa serta marah. Bagaimana apabila yang cemburu itu Tuhan? Apa artinya Tuhan itu cemburu? Dan apa yang akan terjadi di dalam relasi perjanjian antara Tuhan dan umat Nya?
Paulus dalam bacaan kita pagi ini bertanya ”atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan”. Pertanyaan Paulus ini merupakan bagian dari larangannya kepada jemaat Korintus untuk tidak menyembah berhala. Bila mereka menyembah berhala dengan minum dari cawan Tuhan dan dari roh jahat (ay. 18-21), maka hal itu akan dapat membangkitkan rasa cemburu Tuhan karena dikhianati oleh umat yang Ia kasihi. Kata “cemburu” dipakai Alkitab untuk menyatakan kebencian Allah, karena jemaat Tuhan memberi kasih mereka kepada ilah lain. Apabila jemaat Korintus tetap masuk ke tempat penyembahan berhala dan makan-minum disana, pasti akan membangkitkan kecemburuan Tuhan kepada mereka. Oleh sebab itu, Paulus menasihati agar mereka jangan sampai membangkitkan kecemburuan Tuhan sebab jemaat tidak lebih kuat dari pada Dia.
Pesan dari firman Tuhan pada malam ini adalah agar sebagai milik kepunyaan Tuhan yang memiliki relasi perjanjian dengan-Nya, jangan sampai kita membuat-Nya cemburu, karena kita menduakan Dia dengan membagi kasih kita kepada yang lain. Tuhan akan menegur kita dengan cara-Nya apabila kita di dapati mengkhianati cinta kasih yang tulus dalam kesetiaan-Nya.
KJ. 446 : 3
Doa : (Ya Tuhan Yesus, mohon tuntun hidup kami, agar tetap setia kepada-Mu dalam suka dan duka)
