MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA
Kamis, 12 Agustus 2021
Renungan Pagi
GB. 240 : 1 – Berdoa
MENJADI UTUSAN TUHAN
Kisah Para Rasul 7 : 35 – 36
…Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat… (ay. 35)
Musa yang sebelumnya telah ditolak oleh orang Israel, justru diutus Tuhan kembali ke Mesir dengan tugas memimpin orang Israel keluar dari Mesir. Tentu tugas tersebut tidak mudah karena Musa akan berhadapan dengan penguasa Mesir dan orang-orang Israel yang pernah menolaknya. Namun tanpa ragu Musa ber-sedia memenuhi panggilan dan pengutusan Tuhan. Tugas pe-ngutusan tersebut terjadi melalui suatu peristiwa perjumpaan yang luar biasa, ketika Musa menjadi seorang pelarian. Perjum-paan kita dengan Tuhan melalui berbagai peristiwa, seharusnya juga memulihkan keberadaan kita. Jangan membiarkan diri terus terbelenggu, karena Tuhan telah memberikan kemerdekaan kepada kita.
Sebagai utusan-Nya maka seluruh hidup dan tindakan Musa bersumber pada Tuhan dan kehendak-Nya. Mujizat yang dilaku-kan Musa semua terjadi karena Tuhan dan kuasa-Nya. Melalui semua peristiwa menakjub Tuhan menyatakan bahwa IA yang mengutus Musa dan selalu ada bersama Musa serta menopang dan memperlengkapinya.
Dalam menjalani kehidupan dengan berbagai pekerjaan dan usaha, tugas dan peran di mana pun yang mempertemukan kita dengan berbagai mujizat dari Tuhan, kiranya kita menyadari bahwa kita adalah utusan Tuhan untuk menyatakan atau men-ceritakan kepada diri sendiri dan orang lain tentang kebesaran kuasa dan kasih Tuhan dalam hidup ini. Tuhan hadir dalam seluruh kehidupan kita, karena itu hendaknya kita tidak perlu takut, gentar dan cemas. Jalani saja kehidupan ini, laksanakan saja tugas dan tanggung jawab dengan baik, benar dan takut akan Tuhan. Ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan menjadi kunci utama dalam posisi sebagai utusan Tuhan. Kehadiran kita adalah memimpin diri kita dan orang lain agar keselamatan yang Tuhan anugerahkan menjadi nyata dan orang lain semakin percaya kepada Tuhan.
GB. 240 : 2
Doa : (Tuhan, tolong jadikan aku utusan-Mu yang dapat memimpin diri sendiri dan orang lain untuk semakin percaya kepada-Mu)
MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA
Kamis, 12 Agustus 2021
Renungan Malam
GB. 61 : 1 – Berdoa
MENJADI PENGANTARA
Kisah Para Rasul 7 : 37 – 39
Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita: dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu (ay. 38)
“Paket…paket…paket”. Akhir-akhir ini kata-kata tersebut sering kita dengar di rumah yang diteriakkan oleh seorang kurir. Tak perlu lagi ke mall atau toko, dari rumah pun seseorang dapat melakukan transaksi pembelian, kemudian seorang pengantara akan membawa barang yang telah kita beli. Stefanus menjelaskan bahwa Tuhan memakai Musa sebagai pengantara antara Tuhan dengan umat untuk menyampaikan firman-firman Tuhan yang hidup. Tuhan yang menempatkan atau mengangkat Musa sebagai seorang pengantara, ini berarti Tuhan mempercayakan firman-firman-Nya kepada Musa yang akan diteruskan kepada umat pada saat itu.
Menjadi pengantara bukanlah tugas yang rendah, sebaliknya ada dalam tanggung jawab yang besar karena menjadi orang kepercayaan yang menerima dan meneruskan pesan, menjadi penghubung antara dua pihak. Tuhan yang telah memberikan kehidupan dan kebebasan kepada kita, Tuhan juga mengangkat kita menjadi pengantara untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada orang lain.
Kita adalah pengantara, melalui ibadah, saat teduh kita membaca dan mendengarkan firman Tuhan. Ini berarti kita menerima firman Tuhan yang harus kita teruskan atau sampaikan kepada orang lain. Mengapa ? karena setelah ibadah kita diutus untuk meneruskan firman Tuhan kepada orang lain. Demikian melalui tutur kata, perilaku, sikap, seluruh keberadaan kita harus menjadi pengantara menyampaikan firman Tuhan kepada orang lain.
Di malam ini, mari kita melihat kembali ke dalam diri ini, di sepanjang hari yang telah kita lalui dalam berbagai hal yang dikerjakan dan dalam perjumpaan dengan orang banyak, apakah kita telah menjadi pengantara untuk menyampaikan firman Tuhan? Mari menyadari bahwa Tuhan menempatkan kita sebagai hamba-Nya untuk setiap saat meneriakkan “paket …paket…paket” yang berisikan firman Tuhan kepada setiap orang.
GB. 277 : 1
Doa : (Tuhan, mohon jadikan aku orang yang dapat menerima dan menyampaikan firman-Mu dengan baik)
