MINGGU I SESUDAH EPIFANI
Rabu, 12 Januari 2022
Renungan Pagi
KJ. 54 : 1,3 – Berdoa
JANGAN GOYAH, LAWANLAH GODAAN
Bilangan 22 : 13 – 20Â
Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak …… (ay. 18)Â
Bileam menyampaikan kepada utusan raja Moab bahwa Tuhan tidak mengizinkan ia pergi bersama-sama dengan mereka. Para utusan raja Moab pulang dengan kecewa dan menyampaikan sikap Bileam kepada Balak. Balak gelisah dan merasa terancam, namun tidak kehilangan semangatnya untuk dan terus membujuk Bileam agar mengutuki bangsa Israel sehingga mereka dapat dikalahkannya. la mengirim utusan yang terhormat untuk membawa upah yang besar, bahkan apa yang diminta Bileam akan dipenuhinya. Bileam menjawab, bahwa ia tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang kecil atau besar yang melanggar titah Tuhan, sekalipun Balak memberi emas dan perak seistana penuh. Jelas bahwa Bileam tidak terpengaruh oleh janji-janji Balak. Juga ia tidak mau melakukan sesuatu yang melanggar titah Tuhan. Oleh karena itu, ia meminta petunjuk Allah sebelum memberi jawab kepada para utusan.
Allah datang kepada Bileam dan berfirman. la mengizinkan Bileam pergi bersama mereka, tetapi Bileam hanya akan melakukan apa yang difirmankan Allah kepadanya. Artinya, Bileam tidak boleh melakukan sesuatu pun menurut keinginannya atau menurut keinginan raja Balak. Allah mengingatkan agarjangan karena harta benda yang dijanjikan maka Bileam melakukan sesuka hatinya.
Umat percaya masa kini mesti tetap setia melakukan kebenaran yang telah dinyatakan Tuhan. Kita sering goyah dan jatuh dalam godaan sehingga apa yang Tuhan katakan tidak dipatuhi sepenuhnya. Kiranya mengawali tahun 2022 ini kerinduan untuk memperoleh berkat juga diikuti dengan kesetiaan melakukan firman Tuhan serta semangat memberi berkat. Terkadang Tuhan mengijinkan kita berada dalam kumpulan orang yang ingin menyuap kita, hanya untuk melihat sejauh mana kita tetap bertindak sesuai apa yang difirmankan kepada kita. Jadi, janganlah menukar kebenaran demi mendapat keuntungan sendiri.
KJ. 436 : 1,3Â
Doa : (Tuhan, kami memohon hikmat-Mu agar meski berada di tengah godaan, kami tetap melakukan sesuai firman-Mu)
MINGGU I SESUDAH EPIFANI
Rabu, 12 Januari 2022
Renungan Malam
KJ. 4 : 3,5 – Berdoa
MUJIZAT KELEDAI MENGUBAHKAN
Bilangan 22 : 21 – 35
Lalu berkatalah Bileam kepada malaikat Tuhan: “Aku telah berdosa…. (ay. 34)Â
Keledai adalah salah satu hewan jinak yang sudah sejak lama berguna bagi kehidupan manusia: sebagai binatang beban, sarana transportasi, penarik kereta kuda maupun pembajak di |adang. Sesungguhnya keledai bukanlah termasuk binatang yang pintar, tetapi dalam peristiwa ini, keledai milik Bileam ini menunjukkan kepintarannya.
Allah mengijinkan Bileam pergi bersama para utusan raja Balak, namun kemudian Ia murka kepada Bileam dan mengutus malaikat untuk melawan Bileam di jalan. Melihat malaikat menghadang jalannya dengan pedang terhunus, keledai menghindar dan masuk ke |adang. Bileam memukul keledai untuk mengembalikanya ke jalan. Kali kedua malaikat Tuhan menghadang jalan Bileam, dan tidak ada jalan lain untuk menghindar maka keledai pun berusaha melawan dengan menabrak tembok sehingga terhimpit kaki Bileam dan ia pun memukulnya. TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berbicara dan menanyakan mengapa tuannya memukulnya sampai tiga kali. Bileam menuduh keledai telah mempermainkannya, sehingga ia mau membunuh keledainyajika ada pedang di tangannya. Padahal tidak pernah keledainya melakukan hal demikian selama Bileam menungganginya. Tanpa Bileam sadari bahwa keledainya telah menyelamatkannya dari bencana yang sedang ia hadapi.
Tuhan membuka mata Bileam sehingga ia melihat apa telah dilihat oleh keledainya. Melihat malaikat Tuhan, Bileam berlutut dan sujud menyembah. Bileam diingatkan bahwa jalan yang ditempuh menuju kebinasaan. Bileam ingin pulang, tetapi malaikat tetap mengijinkan Bileam pergi dan mengingatkannya untuk mengatakan apa yang akan Tuhan katakan kepadanya.
Dari peristiwa ini ada pelajaran berharga, yaitu bahwa Tuhan bisa memakai apa dan siapa saja, termasuk hewan piaraan, untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya agar kita diselamatkan dari jalan kebinasaan. Bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil. Karena itu, berjalanlah di jalan yang benar.
KJ. 15 : 2,3
Doa : (Ya Tuhan, kami merindukan mujizat-Mu nyata agar menyadarkan kami dan mengembalikan jalan kami yang telah menyimpang)
