MINGGU VI SESUDAH PASKAH
Senin, 10 Mei 2021

Renungan Pagi

KJ. 429 : 1 – Berdoa

HENTIKAN PERBUATAN IBLIS DALAM HIDUP KITA

1 Yohanes 3 : 6 – 8

Untuk itulah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu (ay. 8b)

Dalam sebuah Sidang Majelis Jemaat, terjadi perdebatan yang berkembang menjadi debat kusir dan sempat terlontar kata-kata yang kurang pantas. Seorang Presbiter kemudian memohon ijin keluar dari ruang sidang. Tidak lama kemudian seorang pendeta mendekati presbiter tersebut di luar ruang sidang dan berkata “Mengapa Bapak meninggalkan ruang sidang?” Presbiter itupun berkata dengan terbata-bata sambil meneteskan air mata “Saya pernah masuk penjara cukup lama, karena emosi saya habisi orang. Saya tidak ingin terulang kembali. Ini sidang gerejawi seharusnya tidak seperti ini !”.

Kisah ini menyadarkan kita bahwa ketika hidup kita berada di dalam Tuhan dan melayani-Nya maka harus selalu melakukan perbuatan yang benar dan jangan melakukan perbuatan dosa lagi. Kita harus belajar hidup dari contoh teladan yang dilakukan Tuhan Yesus dengan apa yang diajarkan dan dilakukan-Nya. Ketika Tuhan Yesus sudah datang ke dalam dunia ini untuk mengalahkan dan membinasakan perbuatan-perbuatan jahat dan dosa, maka kita yang hidup di dalam Tuhan dipanggil untuk tidak melakukan lagi perbuatan dosa. Salah satunya dengan pengendalian emosi dan selalu terpanggil untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Ketika kita masih tetap hidup dalam kebiasaan-kebiasaan lama dan tidak mampu mengendalikan emosi, itu artinya kita masih hidup dalam dosa; melakukan perintah iblis, karena iblis selalu berbuat dosa.

Seorang presbiter pernah berkata, “Hidup orang Kristen, apalagi sebagai presbiter jangan STMJ”. Maksudnya bukan “Susu, Telur, Madu, Jahe” yang biasa diminum untuk kebugaran, tetapi “Sembayang Terus Maksiat Jalan” terus. Perkataan ini tentu bermaksud mengingatkan kita bersama bahwa hidup orang Kristen harus selalu melakukan perbuatan baik dan benar.

KJ. 429 : 3

Doa : (Mampukan kami melakukan perbuatan baik sebagai hamba-hamba-Mu)

MINGGU VI SESUDAH PASKAH
Senin, 10 Mei 2021

Renungan Malam

KJ. 436 : 1– Berdoa

ANAK-ANAK ALLAH, HANYA COCOK MEMANCARKAN KEBAIKAN

1 Yohanes 3 : 9 – 10

Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi (ay. 9)

Dalam setiap sambutan perpisahan, apalagi ketika ada kematian, sangat saya sukai karena cerita-cerita positif dan kebaikan-kebaikan yang selalu disampaikan. Sehingga terasa sangat menyejukan dan menguatkan. Namun dalam keseharian hidup kadangkala cerita-cerita negatif lebih banyak kita dengarkan. Pertanyaannya, ‘Mengapa kita tidak lebih membiasakan diri untuk menceritakan cerita positif terhadap orang lain, apalagi saudara sekandung kita?’

Bacaaan kita saat ini mengingatkan kita sebagai anak-anak Allah, harus selalu berbuat benar karena kita berasal dari benih yang benar yaitu dari Allah. Memang, harus disadari kadang kala sisi kemanusiaan kita, egoisme dan egosentris mewarnai kehidupan kita. Tetapi kondisi ini tidak bisa terus kita biarkan karena tidak cocok dengan keberadaan kita sebagai anak-anak Allah. Kalau dalam hal berpakaian saja kita merasa tidak pas jika apa yang kita pakai tidak cocok dan langsung berusaha menggantinya, maka dalam kehidupan beriman pun kita harus berusaha untuk mencocokan keberadaan kita sebagai anak-anak Allah, karena benih kita berasal dari Allah. Jika kita masih hidup dalam berbuatan tidak benar, kita cocok dengan anak-anak Iblis; padahal kita bukan anak-anak Iblis. Penulis Surat Yohanes dalam bacaan ini menegaskan salah satu alat ukur hidup sebagai anak-anak Allah adalah mengasihi saudara.

Mari kita hidup sebagai anak-anak Allah, dengan selalu belajar melakukan kebaikan dalam hidup kita, khususnya kepada saudara kita sendiri. Ketika kita menyadari Allah selalu meman-carkan kebaikan dalam kehidupan kita maka kita pun sebagai anak-anak Allah mesti terus memancarkan kebaikan Allah. Salah satu wujudnya dengan selalu menyampaikan cerita-cerita positif yang membangun iman tentang sesama kita dan berhenti dengan cerita negatif.

KJ. 436 : 2

Doa : (Dengan pertolongan-Mu kami mampu melakukan kebaikan bagi sesama)

Scroll to Top