MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA
Kamis, 2 September 2021


Renungan Pagi
KJ. 30a : 1 – Berdoa
PANGGILAN UNTUK BERTOBAT
Zakharia 1 : 1 – 6
Kembalilah kepada-Ku…, maka Aku pun akan kembali kepadamu (ay. 3)
Nabi Zakharia, artinya Tuhan mengingat, bertugas dan melayani pada masa sesudah kembalinya umat Yehuda dari pembuangan Babel. Ia sezaman dengan nabi Hagai. Tugas mereka ialah mendorong umat untuk menyelesaikan pembangunan kota Yerusalem dan Bait Allah.
Melalui nabi Zakharia, Tuhan mengingatkan kembali umat bahwa (1) Tuhan sangat murka atas nenek moyang. Jika mereka kembali kepada Tuhan, maka Tuhan kembali kepada mereka. (2) Mereka yang tidak mau mendengarkan Tuhan akhirnya bertobat.
Masa lalu kesalahan nenek menjelaskan (a) bahwa manusia bisa melupakan Tuhan dan sesamanya, tetapi Tuhan tetap ingat segala sesuatu yang kita lakukan, entah baik atau entah itu buruk, (b) jangan berbuat sesuatu supaya dilihat orang, sebab Tuhan tahu apa yang tersembunyi di hati. Manusia adalah makhluk pembelajar. Manusia berkembang seiring perkem-bangan ilmu pengetahuannya. Sedangkan ilmu pengetahuan manusia berkembang karena masalah kehidupan. Ilmu ukur misalnya, berkembang pertama-tama di Mesir. Setiap tahun sungai Nil mengalami banjir bandang yang membawa banyak lumpur dari hulu. Lumpur itu menutupi sawah di daerah aliran sungai Nil. Akibatnya masyarakat sulit menentukan di mana batas tanah persawahannya. Untuk menentukan batas tanah yang tertutup lumpur, maka ditemukan ilmu ukur yang dapat menyelesaikan permasalah tanah di zaman itu.
Ada ungkapan yang perlu kita renungkan: “pengalaman adalah guru yang baik dan sejarah adalah guru yang kejam”. Mengapa? George Santayana (filsuf Amerika keturunan Spanyol) berkata: “Mereka yang tidak dapat mengingat masa lalu akan dihukum untuk mengulanginya”. Ungkapan “Dihukum untuk mengulangi-nya,” maksudnya ialah mereka tidak akan pernah maju berkembang, tetapi hanya mengulang-ulang terus dari awal.
KJ. 30a : 2
Doa : (Tuhan, tolong tuntunlah kami, agar menyadari kesalahan diri dan segera bertobat)
MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA
Kamis, 2 September 2021


Renungan Malam
KJ. 54 : 1,2 – Berdoa
PENGLIHATAN PERTAMA NABI
Zakharia 1 : 7 – 17
Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan (ay. 8)
Zakharia melaporkan bahwa pada malam hari dia mendapat penglihatan. Penglihatan tentang seorang penunggang kuda merah dan diikuti kuda merah jambu dan putih. Malaikat menjelaskan bahwa para penunggang kuda itu adalah utusan Tuhan untuk menjelajahi bumi. Mereka melaporkan bahwa seluruh bumi itu tenang dan aman (ay. 11b). Malaikat itu bertanya: ya Tuhan, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang tujuh puluh tahun lamanya Kaumurkai itu? Jawaban-Nya: Sangat besar usaha Tuhan untuk Yerusalem dan Sion. Bait Allah akan didirikan lagi di sana, dan segera pembangunan akan dimulai. Kota-kota milik Tuhan akan berlimpah limpah pula dengan kebajikan, dan Tuhan akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula.
Makna penglihatan pertama Zakharia ini ialah bahwa Tuhan mendukung pembangunan kota Yerusalem dan pembangunan kembali Bait Allah. umat didorong segera menyelesaikan pembangunan tembok-tembok kota Yerusalem dan Bait Allah. Alasannya apa? A) Sebab situasi dunia sedang tenang dan aman. Suatu pekerjaan pembangunan akan cepat selesai jika situasi dunia aman. Jika Tuhan memberitakan dunia aman, maka pada saat itu pemimpin yang dikehendak Tuhan dan masyarakat adalah pemimpin yang berusaha mewujudkan suasana aman dan tentram. Hal itu juga berlaku di Gereja dan Jemaat. B). Di dalam penglihatan pertama ini juga diberitakan bahwa Tuhan kembali kepada Yerusalem dengan kasih sayang. Berita ini merupakan pembakar semangat bangsa Yehuda untuk membangun, karena itulah kehendak Tuhan pada saat itu. Tuhan kembali berdiam di Rumah-Nya yang kudus. Ini adalah berita baik, sebab akan terwujud bahwa Allah ada bersama umat dengan kembali berdirinya Bait Allah. Tuhan berkenan berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Itu berarti bahwa Tuhan akan segera memulihkan keadaan umat, dan mengampuni dosa umat-Nya.
KJ. 54 : 3,4
Doa : (Ya Tuhan, mohon lindungilah kami, sehingga dapat hidup aman, damai, dan tenteram)