MINGGU III SESUDAH PASKAH
Kamis, 5 Mei 2022


Renungan Pagi
KJ. 424 : 1 – Berdoa
BERBUAT BAIK SECARA KRISTIANI
Rut 2 : 18 – 20
“Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang hidup dan yang mati”. (ay. 20b)
Perbuatan menolong orang atau berbuat baik kepada orang lain bukan hanya bijak, tetapi juga indah (menyegarkan jiwa). Perbuatan ini akan semakin harum semerbak jikalau dilandasi dengan kasih dan ketulusan. Ketulusan cinta-kasih Rut kepada Naomi terlihat nyata ketika ia tidak memakai kesempatan yang diberikan Naomi untuk pulang kembali kepada orang tuanya.
Setelah Rut selesai mengirik jelai-jelai yang dipungutnya dan membawa pulang hasilnya ke kota, Naomi melihatnya. Lalu, Rut mengeluarkan kelebihan makanannya. Naomi mengucapkan pujian dan berkat untuk Boas yang telah bermurah hati dan memperlakukan Rut dengan istimewa (ay.19-20). Naomi memberi tahu bahwa Boas adalah penebus mereka, artinya kerabat dekat nyang akan membantu membebaskan mereka dari kemalangan (kemiskinan). Penebus juga berarti orang yang membuat kehidupan sanak keluarganya menjadi Iebih baik. Tidak sembarang orang berhak menebus ladang Elimelekh. Boas memiliki hak untuk menebus sekalipun bukan kewajibannya atau tanggungjawabnya untuk melakukanya. Karena itu inisiatif menebus bukan datang dari si penebus, melainkan dari Naomi (4:3). Melalui perjalanan hidupnya, Rut mengalami kebaikan Tuhan bukan di tanah Moab, melainkan di tanah asing (Betlehem). Naomi juga mengalami kebaikan Tuhan melalui Rut.
Di hari baru ini, Tuhan membentangkan kesempatan kepada kita untuk berbuat baik kepada sesama. Tentulah kebaikan yang akan kita taburkan bukanlah dilandasi dan dimotivasi supaya di Iain waktu kita akan mendapat kebaikan dari orang lain atau bukanlah karena orang lain sudah berbuat baik kepada kita, maka kita wajib membalasnya. Akan tetapi, kita berbuat baik karena Tuhan sudah Iebih dulu berbuat baik kepada kita. lnilah perbuatan baik yang dimotivasi dan dilandasi hanya oleh cinta-kasih Tuhan Yesus Kristus.
KJ. 424 : 2
Doa : (Ya Roh Kudus, mampukan kami berbuat baik kepada orang lain walau dengan cara yang sederhana)
MINGGU III SESUDAH PASKAH
Kamis, 5 Mei 2022


Renungan Malam
KJ. 388 : 1 – Berdoa
MELINDUNGI DIRI SENDIRI
Rut 2 : 21 – 23
Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: “Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain.” (ay. 22)
Satu hal penting dalam kehidupan ini adalah bebas dari ancaman dan ketakutan. Contoh, ada orang-orang tertentu yang membangun pagar tembok cukup tinggi, punya anjing penjaga, bahkan memasang kamera cctv di rumahnya. Di pihak lain ada juga orang yang justru mendekatkan ancaman dan ketakutan itu kepada dirinya, misalnya ia melakukan korupsi, mencemarkan nama baik seseorang, memposting ujaran kebencian dan Iain-lain.
Rut perlu mendapatkan perlidungan agar aman dalam bekerja. Setelah memanen jelai biasanya akan diikuti dengan memanen gandum. Memanen bukan hanya menyabit, melainkan juga mengumpulkan hasil tuaian ke dalam berkas-berkas, mengiriknya dan seterusnya. Naomi menyarankan agar Rut tetap menuruti nasihat Boas, yaitu selama bekerja di ladangnya ia mesti selalu bersama-sama dengan pengerja-pengerja perempuan, agar ia tetap aman dan tidak diganggu oleh pekerja laki-laki. Naomi ingin agar Rut dapat menjaga diri sendiri tetap aman dan selamat dalam bekerja. Allah telah melindungi Naomi dan Rut dari ancaman kelaparan melalui ladang jelai-gandum dan kemurahan hati Boas. Kini untuk keselamatan Rut, Allah tetap memakai Boas (2:8) dan juga Naomi (2:22).
Hendaknya kita menyadari bahwa ancaman kehidupan bukan hanya tertuju pada diri sendiri dan keluarga, tetapi juga pada persekutuan kita (gereja). Banyak hal dalam kehidupan bergereja yang membuat gereja (kita) merasa cemas, terancam perpecahan dan kekagsauan. Adanya oknum-oknum dalam gereja yang tanpa sadar mencari kehprmatan dan kepentingan sendiri, ada juga yang memilih untuk bersikap masa bodo dan tidak peduli pada gereja. Mari kita hidup sebagai warga gereja yang benar (rendah hati, peduli, mau terlibat, rela berkurban) sebagai bentuk ungkapan syukur, melindungi diri kita sendiri dan orang lain.
KJ. 388 : 2
Doa : (Terima kasih Tuhan atas perlindungan dan penyertaan-Mu bagi kami sepanjang hari ini)